Kamis, 27 April 2017

Makalah Sejarah Pendidikan Islam Desa Manis Kidul



BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Setiap kehidupan kita di dunia ini pasti tidak terlepas kaitannya dengan sejarah, entah itu sejarah nenek moyang kita, sejarah lingkungan tempat kita tinggal, maupun sejarah suatu wujud benda, tempat, atau suatu daerah tertentu. Semuanya pasti memiliki sejarah, baik secara lengkap data historisnya maupun keadaannya yang masih misteri karena kurangnya informasi akan sejarah tersebut.
Tetapi walaupun begitu, sejarah adalah suatu hal yang perlu dilestarikan keberadaannya. Dengan adanya sejarah, manusia dapat belajar dari masa lampau dalam menghadapi kehidupan masa sekarang, dengan cara, mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat dari suatu sejarah dan meninggalkan hal-hal yang negatif dan tidak berguna.
Begitu halnya dengan Sejarah Pendidikan Islam. Sejarah Pendidikan Islam adalah keterangan mengenai pertumbuhan dam perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai masa sekarang. Tepatnya, saat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat menjadi Rasul. Jadi, mempelajari Sejarah pendidikan Islam akan dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu.
Pendidikan Islam berkembang dari daerah ke daerah yang lain di nusantara hingga masuk ke kawasan pedesaan. Pendidikan Islam di desa Manis Kidul dapat di ketahui pula melalui Sejarah pendidikan Islam desa Manis Kidul. Sejarah Pendidikan Islam di desa Manis Kidul adalah Ilmu yang mempelajari keterangan fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sejak awal masuknya Islam ke desa Manis Kidul hingga sekarang.








B.           Rumusan Masalah
1.        Bagaimana sejarah, lokasi dan kondisi Desa Manis Kidul?
2.        Apa saja Lembaga Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul?
3.        Apa saja Materi Pendidikan Islam yang diterapkan di Desa Manis Kidul?
4.        Apa saja Metode Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul?
5.        Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul?

C.   Tujuan Penulisan
1.         Mengetahui sejarah, lokasi dan kondisi Desa Manis Kidul
2.         Mengetahui Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul
3.         Mengetahui Materi-Materi Pendidikan Islam yang diterapkan di Desa Manis Kidul
4.         Mengetahui apa saja Metode Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul
5.         Mengetahui bagaimana pelaksanaan Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul












BAB II
PEMBAHASAN

A.          Seputar Desa Manis Kidul
1.        Sejarah Singkat Desa Manis Kidul
Dahulu terdapat sebuah Kerajaan yang Ratunya bernama Reshi Makandriya yang merupakan murid seorang yang bernama Manikmaya. Kerajaan ini berada di tanah yang subur dan hijau. Dan memiliki beberapa wilayah kekuasaan berupa pedukuhan / disebut dengan perkampungan. Dari sinilah merupakan cikal bakal lahirnya sebuah pedesaan yang nantinya akan berkembang dari awal sebuah pedukuhan. Salah satunya adalah Desa Manis Kidul.
Tercatat dalam kitab Carita Parahiangan, pada tahun 940 Saka atau tahun 568 M, awal mulanya kerajaan ini hanyalah sebuah pedukuhan yang bernama Dukuh Peundeuy yang dikuasai Reshi Makandriya. Kemudian dilanjutkan oleh Prabu Menak Kencarya alias Kantong Maralah yang mewariskan bekas wilayah buyutnya dan mendirikan kerajaan Muladarma bersamaan dengan berdirinya kerajaan Galuh Medang Kamulan pada tahun 570 M di Ciamis.
Ketika Kerajaan Muladarma yang sesepuhnya Prabu Darmariksa, di Dukuh Peundeuy bermukim buyutnya yaitu Putri Tariwulan adik Ki Gede Gandasoli putra dari sang Raga Suci, beliau adalah putra sang Raga Mulya Kutamandaraka yang rajanya Ciung Wanara atau sang Manarah.
Pada tahun 1373 ketika jaman kerajaan Galuh yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Siliwangi yang ke 3, sang Dewa Niskala pernah singgah di Dukuh Peundeuy (yang sekarang menjadi Situs Batu Gajah dan Sumur Tujuh yang terletak di objek wisata Cibulan) sampai kepada putranya yang kemudian menjadi Prabu Siliwangi ke 4, sang Manarah menikah dengan sang Centring Manik Mayang Sunda yang merupakan putri sang Haliwangan raja Pasundan dan tinggal di Jalaksana (1470)
Di wilayah Manis, oleh Sunan Gunung Jati diangkat seorang Demang yang nama gelarnya Anggapati pada waktu itu, Manis masih bawahan kerajaan Talaga Manggung di Sagara Hiyang sebagai Ibu Kotanya.
Ketika kerajaan Talaga dibawah Pangeran Arya Wanga Goparana, Manis berganti daerah kekuasaannya dibawah Ketemenggungan Padamenak yang dipegang oleh Raden Padmanagara yang kemudian dikenal dengan gelar pangeran Arya Salingsingan panglima kerajaan Pakungwati Cirebon yang diperintahkan oleh panembahan Girilaya.
Ketika kerajaan Cirebon dibawah kekuasaan cicit Sunan Gunung Jati yang bernama Zaenul Arifin, di Manis bermukim adik kandungnya yaitu pangeran Manis. Pada tahun 1570 wilayah Manis resmi menjadi Desa Manis Lor dan Maniskidul, sedangkan pangeran Manis tinggal di Dukuh Peundeuy dan mengajarkan Agama Islam dipadepokan (Dukuh Depok).
Kuwu / Kepala Desa Maniskidul pertama tercatat bernama Surya Santana dan Kuwu Manis Lor Wisaprana keturunan Sindu Prana dari Sangkanurip yang masih keluarganya juga.
Pangerang Manis adalah adik Panembahan ratu yang diberi kewenangan memegang Kepustakaan Keraton. Pengetahuannya warisan dari panembahan Losari putra bungsu dari Adipati Suwarga yang juga masih pernah kakeknya kemudian pengetahuannya tersebut diwariskan kepada para putranya dan kepada putra panembahan Girilaya yaitu pangeran Wangsakerta yang masih pernah cucunya juga,
Para putra pangerang Manis antara lain Empu Anggarunting memiliki keterampilan membuat barang logam antara lain Gamelan dan senjata (Keris) yang bermukim di Padamenak. Sejak itu keturunan pangeran Manis memakai nama dari dinasti Angga meneruskan nama Prabu Anggalarang yang pernah bermukim di Manis.

    

Kesimpulan :
·      Nama Cibulan berasal dari Kebowulan dan putri Tari Wulan yang artinya Bulan
·      Perkawinan Kebowulan dengan Pwah Aspari Jabung di tandai dengan Upacara Kawin Cai.
·      Nama Manis berasal dari sang Manisri (penguasa Manis) dan pangeran Manis yang mempunyai wewenang sebagai pujangga Keraton dalam Kepustakaan.
·      Menurut asal usul kata (etimologi) nama Maniskidul berasal dari dua kata yaitu Manis dan Kidul, Manis dalam bahasa Sunda berarti Manis sedangkan Kidul dalam bahasa Sunda berarti selatan.





2.         Lokasi dan Kondisi Desa Manis Kidul
a.      Pemerintahan
Manis Kidul dilihat dari statusnya sebagai sebuah desa maka dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan sebutan (Kuwu). Maniskidul terdiri dari 5 kampung/blok dan 25 Rukun Tetangga.

b.      Batas Wilayah
Batas wilayah desa Maniskidul
1)      Di sebelah utara berbatasan dengan desa Manislor
2)      Di sebelah selatan berbatasan dengan desa Sadamantra
3)      Di sebelah barat berbatasan dengan desa Sembawa
4)      Di sebelah timur berbatasan dengan desa Ciniru

c.       Geografis
Keadaan iklim desa Maniskidul dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18 °C - 32 °C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau.

d.        Ekonomi
Sebagian besar penduduk Maniskidul berprofesi sebagai petani, sisanya adalah PNS, pegawai swasta, buruh tani, buruh bangunan dan pedagang. Perekonomian Maniskidul banyak disumbang oleh penduduknya yang merantau di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya.


B.           Lembaga Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul
Masuknya Islam ke wilayah Kuningan memang sudah lama sekali, khususnya termasuk ke Desa Manis Kidul, bahkan dari beberapa sumber mengatakan, menginjak usianya yang sudah mencapai 231 tahun pun, Islam sudah ada dan berkembang di Desa Manis Kidul. Perkembangan agama Islam ini berjalan beriringan dengan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan Islam, baik formal maupun secara non-formal. Diantara lembaga Formal ialah sebagai berikut:

1.        Pondok Pesantren Husnul Khotimah
Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang telah berdiri sejak tahun 1994, di atas lahan 6 (enam hektar) dan berlokasi di desa maniskidul Kecamatan Jalaksana Kab. Kuningan Jawa Barat ini, berupaya memenuhi harapan dan kebutuhan tersebut dengan mengedepankan pola Tarbiyah Islamiyah yang modern, Sistematis dan terpadu, namun tanpa meninggalkan pola Salafiyah.
Yayasan Husnul Khotimah Kuningan adalah Lembaga Pendidikan Islam yang diwakafkan oleh salah satu pendirinya yaitu H. Sahal Suhana, SH. dan keluarga, berdiri pada tahun 1994. Sejak awal berdiri telah berkonsentrasi di bidang pendidikan Islam dengan menyelenggarakan pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah. Hal ini dilakukan dalam rangka mencerdaskan bangsa dan turut serta menyukseskan dunia pendidikan di Negeri Indonesia yang tercinta ini.
Kegiatan Pondok Pesantren Husnul Khotimah dimulai sejak tahun ajaran 1994, dan sebagai Mudir/Pimpinan Pondok KH. Ade Syabul Huda, Lc. (alumnus Universitas Al-Azhar – Kairo) sampai dengan Agustus 1996, dan dilanjutkan oleh KH. Achidin Noor, MA. (alumnus Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud Riyadh dan Madinah KSA) samapai dengan tahun 2006. Dari tgl 12 Juli 2006 sampai dengan 23 Oktober 2008 dipimpin oleh Ust. Sufyan Nur Lc. (alumnus LIPIA Jakarta). Kemudian dilanjutkan oleh KH. Jajang Aisyul Muzakki, Lc., M.Pd.I. (alumni LIPIA Jakarta) sampai dengan tahun 2009. Dan tahun 2009 s.d. tahun 2010 dilanjutkan oleh KH. Mu’tamad, Lc., M.Pd. Al- Hafizh (alumni LIPIA Jakarta). Setelah itu dari tahun 2010 s.d. tahun 2015 dilanjutkan oleh KH. Amam Baruttamam, Lc. (alumni Universitas Al-Azhar – Kairo). Dan saat ini Pimpinan Pondok Pesantren dipimpin oleh KH. Mohammad Sabiqin, Lc.. (alumnus LIPIA Jakarta).
Pada awalnya pendidikan di Pondok Pesantren Modern Husnul Khotimah baik yang intra ataupun ekstra merupakan suatu kesatuan yang integral yang tidak dapat terpisahkan, namun seiring dengan semakin banyaknya jumlah santri dan garapan, maka Yayasan Husnul Khotimah menginisiasi pembagian tugas dan wewenang agar segala permasalahan santri bisa terkelola dengan baik.


2.        Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam
Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam berdiri tahun 2002. Permulaan kerja membangun sistem manajemen pendidikan terealisasikan pada bulan Desember 2002 dengan membuka program SDIT pada bulan juli 2002 tahun pelajaran 2002-2003. Setahun kemudian dibuka program untuk jenjang SMPIT, yang tepatnya pada tahun pelajaran 2003-2004.
Sistem pendidikan yang diterapkan menggunakan sistem pendidikan islami, terpadu dan berkesinambungan dengan nama lain education system boarding school atau pendidikan berbasis pesantren, dimana santri wajib tinggal diasrama dan mengikuti semua program pendidikan. Bagi santri yang sudah menyelesaikan program dijenjang SMPIT otomatis melanjutkan kejenjang SMAIT. Sehingga pada tahun pelajaran 2006-2007 dibuka untuk jejang pendidikan SMAIT.
Pesantren Terpadu Al Multazam (Al-Multazam Islamic Boarding School) berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al Multazam Husnul Khotimah. Yayasan tersebut berdiri dan diresmikan pada tanggal 2 Mei 2002 dengan akta notaris Hjh. Itje Tresnawiyah, SH. No. 3 Tanggal 2 Mei 2002. SMPIT dan SMAIT Al-Multazam berstatus swasta murni dan telah terakreditasi A (Amat Baik) oleh Badan Akreditasi Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan.

3.        Sekolah-Sekolah Dasar Negeri
Selain kedua sekolah swasta yang berbasis Islam sebagaimana yang telah disebutkan diatas, Pendidikan Islam di desa Manis Kidul juga semakin lengkap ditambah dengan 4 sekolah dasar Negeri, diantaranya : SD Negeri 1 Manis Kidul, SD Negeri 2 Manis Kidul, SD Negeri 3 Manis Kidul serta MI Negeri Manis Kidul. Walaupun Pendidikan Islam di 3 SD Manis Kidul tidak selengkap dengan MI Manis Kidul, tetapi tetap saja dalam kurikulum yang diajarkan, ditambahkan dengan materi-materi Keislaman, baik di dalam kelas maupun dalam prakteknya diluar kelas. Praktek diluar kelas yang bisa diterapkan diantaranya seperti praktek wudhu, praktek shalat Dhuha, praktek shalat berjama’ah, praktek Adzan dan sebagainya.

Itulah lembaga-lembaga Pendidikan Islam Formal yang ada di Desa Manis Kidul dan masih berjalan aktif sampai saat ini. Lembaga-lembaga tersebut semakin memperkuat konsistensi Islam di Desa Manis Kidul, khususnya 2 Pesantren yaitu Al-Multazam dan Khusnul Khotimah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak nya calon santri yang ingin menuntut ilmu dikedua pesantren ini setiap tahunnya. Popularitas pesantren-pesantren inipun tak hanya dikenal sebatas di Indonesia saja, tetapi bahkan dimancanegara. Terbuktinya dengan adanya santri yang berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand dan lain-lain.
Adapun lembaga-lembaga non-formal ialah didirikannya TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) bagi usia-usia dini hingga remaja yang tersebar diberbagai tempat di Desa Manis Kidul. Selain itu juga, terdapat kegiatan Majelis Ta’lim yang pelaksanaanya setiap hari yang tersebar di berbagai masjid, mushola maupun Majelis Ta’lim yang diadakan dirumah warga.

C.          Materi Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul
Materi Pendidikan Islam yang diajarkan di Desa Manis Kidul, baik secara formal maupun non-formal didasarkan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Selain itu, untuk lembaga pendidikan Islam formal materi lain pun ditambahkan seperti Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tafsir dan lain-lain yang disesuaikan dengan tingkatan belajar peserta didik.
Hal ini agak sedikit berbeda dengan materi Pendidika Islam jalur non-formal. Di TPA misalnya, materi yang diajarkan hanya barupa tatacara dalam membaca dan menulis Al-Qur’an yang baik dan benar. Setelah itu, peserta didik dibiasakan untuk rutin membaca dan menulis Al-Qur’an setiap harinya. Bahkan dibeberapa TPA tertentu, selain diharapkan mampu dalam membaca dan menulis Al-Qur’an, peserta didik diarahkan lebih jauh untuk bisa menghafal surat-surat dalam Al-Qur’an serta hafal Hadits-Hadits Nabi.
Lain halnya dengan lembaga pendidikan Islam non formal seperti Majelis Ta’lim. dalam Majelis Ta’lim lebih didasarkan kepada cara kita bersosialisasi, baik kepada keluarga, tetangga maupun masyarakat. Tapi tetap mengacu kepada pedoman umat Muslim yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sosialisai yang dimaksud diantaranya adalah bagaimana kita mendidik anak-anak kita, bagaimana menjadi istri yang taat / suami yang bertanggung jawab terhadap keluarga, bagaimana kita berbuat baik terhadap tetangga kita, dan bagaimana kita hidup bersosial dengan masyarakat luas. Walaupun tetap saja, dalam Majelis Ta’lim tersebut ada diantaranya yang mengajarkan mengenai Fiqih, Aqidah, Muamalah dan lain-lain


D.     Metode Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul
Ada beberapa metode yang biasa diterapkan dalam pelaksanaan Pendidikan Islam, khusunya di Desa Manis Kidul baik secara Formal maupun non-formal, diantaranya:
1.        Metode Ceramah
Metode ini memang diminati oleh hampir semua Mudaris/Guru/Penceramah dalam prosesnya memberi ilmu pengetahuan agama Islam kepada peserta didik/masyarakat. Metode ini berupa seorang Mudaris/Guru/Penceramah memberikan penjelasan mengenai ilmu-ilmu keislaman yang disampaikan kepada peserta didik/masyarakat. Para peserta didik/masyarakat ini cukup dengan duduk dan memperhatikan apa-apa saja yang disampaikan oleh Guru/Penceramah tersebut.

2.        Metode Diskusi/Tanya Jawab
Metode inipun biasa digunakan dalam prakteknya di lembaga formal maupun non-formal. Metode ini biasa diawali dengan metode ceramah terlebih dahulu. Kemudian setelah itu, diadakan sesi Tanya jawab yang diberikan kepada peserta didik/masyarakat. Hal ini dirasa perlu apabila dalam penyampaian materi terdapat hal yang perlu diberikan penjelasan yang lebih rinci lagi atau sekedar mengajukan pertanyaan seputar masalah, pengalaman atau kejadian yang dialami oleh peserta didik/masyarakat guna mendapatkan jawaban / solusi dari pertanyaan yang diajukan tersebut.

3.        Metode Hafalan
Metode hafalan juga memberikan peran penting dalam pengutan materi Pendidikan Islam. Metode ini biasanya lebih terfokus kepada lembaga pendidikan Formal. Metode ini bisa diterapkan berupa memberi materi-materi agama Islam tertentu untuk dihafal oleh peserta didik yang nantinya akan di tes hafalannya berupa ujian tulis maupun dalam prakteknya. Adapun untuk pendidikan Islam non-Formal hanya dikhususkan kepada TPA saja, yakni berupa memberikan tugas menghafal surat Al-Qur’an atau Hadits Nabi tertentu yang nantinya akan diuji daya hafalnya oleh Mudaris/Guru tersebut.

3 metode diatas merupakan metode utama dalam memberikan pengajaran Materi Pendidikan Islam. Adapun mengenai metode lainnya seperti: dialog, perumpamaan, kisah, pembiasaan dan yang lainnya tentu bisa disesuaikan dan disatukan kepada 3 metode yang telah disampaikan diatas.

E.           Pelaksanaan Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul
Dalam perkembangannya, Islam memang sudah melekat erat disetiap lapisan masyarakat Desa Manis Kidul. Sehingga Islam menjadi satu-satunya agama yang dianut di Desa Manis Kidul dan tiap lapisan masyarakat mendukung dalam kemajuan pesat Islam hingga saat ini.
Hal ini semakin didukung oleh sarana-sarana Ibadah dan pendidikan yang tersebar diseluruh wilayah Desa Manis Kidul. Tercatat di Desa Manis Kidul terdapat 3 Masjid Jami’ (Masjid Al-Hidayah Desa Manis Kidul, dan 2 masjid lainnya masing-masing terdapat di Pesantren Khusnul Khotimah dan Pesantren Al-Multazam), 22 Mushola, 35 tempat diselenggarakannya Majelis Ta’lim, dan lembaga-lembaga Pendidikan baik formal maupun non-formal (termasuk didalamnya pesantren, SD, MI, RA, TK, PAUD, TPA dan lain-lain)
Pelaksanaan Pendidikan Islam inipun semakin dilengkapi oleh berbagai kegiatan Islami baik yang rutin pelaksanaannya setiap hari maupun yang bersifat seremonial seperti perayaan hari-hari besar Besar Islam
                      Di lembaga-lembaga Pendidikan Islam, pelaksanaannya mengacu pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh masing-masing lembaga tersebut. Dan kebijakan ini tentu harus dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh setiap lapisan dalam lembaga pendidikan tersebut. Dimulai dari Kepala Sekolah, staf Guru, Staf TU / Karyawan sampai kepada seluruh santri/peserta didik.
                      Adapun untuk Majelis Ta’lim di Desa Manis Kidul biasanya juga terdapat jadwal pelaksanaannya yang secara rutin diadakan, baik seminggu sekali atau sebulan sekali. Seperti pada table dibawah ini :










Tabel Nama Mushola dan Majelis Ta’lim
No.
Nama Mushola
Ketua /
Pengurus
Imam Mushola
Penceramah
1
Penceramah
2
Waktu
Alamat
1
Al-Amanah
Madran
Miska
KH. M. Hasyim
Ust. Suwarno
Senin Minggu ke-2
RT 1
2
Al-Hikmah
KH. Darkun
Acun
Ust. Diding
Ust. M. Hasyim
Senin Minggu ke-1
RT 5
3
Al-Huda
Ust. Syekhon
Ust. Syekhon
Ust. Hansyam
Ust. Syekhon
Senin Minggu ke-3
RT 4
4
Li-‘Abun
-
-
KH. Zaenal
Ustzh. Omah
Senin Minggu ke-4

5
Al-Barokah
Warsa Daong
Warsa Daong
KH. M. Hasyim
KH. Nurhasan
Sabtu Minggu ke-1
RT 9 RW 2
6
Al-Hikmah
M. Sadiman
M. Sadiman
Ust. Suwarno
KH. Nurhasan
Ssbtu Minggu ke-2
RT 8 RW 2
7
Nurul Iman
Ust. M. Juhri
Ust. M. Juhri
Ust. Hansyam
KH. Nurhasan
Sabtu Minggu ke-3
RT 8 RW 2
8
Baeturrohim
H. Edi
-
Ust. M. Annas
Ust. Hansyam
Sabtu Minggu ke-4
RT 21 RW 5
9
Al-Zaetun
M. Suhardiman
M. Suhardiman
Ust. Darkun
KH. Nurhasan
Minggu
RT 10 RW 2
10
Nurul Huda
M. Syafi’i
Jahadi
Ust. Salim
Ust. Hansyam
Minggu
RT 18 RW 3
11
Nurul Hidayah
Yayat
Yayat
Ust. Suwarno
Ust. Hansyam
Minggu
RT 14 RW 3
12
Masjid Al-Hidayah
Ahmad Tofiq
H. Nono S.
KH. Nurhasan
KH. Darkun
Selasa
RT 12 RW 3
13
At-Taufiq
Warsa S.
H. Darajat
-
-
-
RT 15 RW 3
14
Baiturrohman
M. Annas
M. Annas
Ust. M. Annas
KH. Salim
Rabu
RT 22 RW 5
15
Al-Falah
Ust. Marzuki
Ust. Marzuki
Ust. Marzuki
Ust. Suwarno
-
-
16
Al-Hidayah
H. Dimong
H. Nasuha
-
-
-
-
17
Al-Hidayah
Tarman
Tarman
Ust. Suwarno
Ust. Hasyim
-
-
18
Miftaussaudah
M. Hasyim
M. Hasyim
Ust. Hansyam
Ustzh. Omah
-
-
19
Al-Istiqomah
Hansyam S.
Hansyam S.
Ust. Hansyam
Ust. Hansyam
-
-
20
At-Taubah
Ust. Ade
Ust. Ade
Ust. Hansyam
Ust. Suwarno
Kamis Minggu ke-4
RT 23
21
Al-Furqon
Ust. Yusuf
Ust. Yusuf
Ust. Hansyam
Ust. Suwarno
Kamis Minggu ke-2
RT 24
22
Ar-Rohmah
Diding T.
Latif
Ust. Hansyam
Ust. Salim
Kamis Minggu ke-3
RT 25
23
Al-Kautsar
H. Jumadi
H. Jumadi
-
-
-
RT 19
24
At-Tazkiyah
H. Een
-
Ust. Hansyam
Ust. Suwarno
Jum’at Minggu ke-3
RT 23
25
Baitul Muflihin
H. Durohman
-
Ust. Hansyam
H. Nono S.
Kamis Minggu ke-3
RT 25
26
At-Tazkir
H. Atun
-
H. Nono S.
Ust. Zaenal A.
Jum’at Minggu ke-3
RT 22
27
Al-Inayah
H. Enco
-
KH. Darkun
Ust. Hansyam
Jum’at Minggu ke-1
RT 11
28
Taman Hati
H. Asep
-
H. Nono S.
Ust. Salim
Rabu Minggu ke-4
RT 14
29
Ma’rif
H. Radi
-
Ust. Zaenal A.
Ust. Suwarno
Minggu minggu ke 3
RT 13
30
Asy-Syifa
H. Abun
-
Ust. Zaenal A.
-
-
-
31
Ar-Rohmah
Nadi
-
KH. Darkun
-
-
-
Ket:
-          Majelis Ta’lim yang tidak ada nama Imam, berarti pelaksanaan Ta’lim tersebut adalah di rumah penyelenggara Ta’lim
-          Yang mengisi Ceramah bisa dari Pencerah 1, Penceramah 2 atau bisa keduanya
-          Keterangan waktu dan alamat yang dikosongkan adalah karena narasumber tidak mengetahui secara pasti kapan pelaksanaan dan alamat Majelis Ta’lim tersebut







BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Manis Kidul awalnya merupakan suatu pedukuhan/padesaan yang bernama Manis sebelum akhirnya wilayah tersebut terbagi menjadi 2 yaitu, Manis Kidul dan Manis Lor / Manis Kaler. Desa Manis Kidul memiliki 5 Blok dan 25 Rukun Tetangga. Desa-desa yang berbatasan langsung dengan Manis Kidul adalah Sadamantra, Sembawa, Manis Lor dan Ciniru. Seperti halnya diseluruh wilayah Indonesia, karena terletak pada garis khatulistiwa, Manis Kidul juga berada pada daerah tropis dan dipengaruhi oleh dua musim saja. Mayoritas mata pencarian penduduk Desa Manis Kidul adalah bertani.
Lembaga Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul terbagi 2, yaitu lembaga Formal berupa pesantren, SD, MI dan lain-lain. Serta lembaga non-formal berupa TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan Majelis Ta’lim.
Materi Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul yakni sama dengan materi Pendidikan Islam di tempat lainnya yaitu bersumber kepada Al-Qur’an Al-Hadits.
Metode Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul antara lain : ceramah, dialog, diskusi / tanya jawab, perumpamaan, kisah, pembiasaan dan hafalan
Pelaksanaan Pendidikan Islam di Desa Manis Kidul, untuk jalur formal yakni mengacu kepada kebijakan yang telah ditetapkan oleh masing-masing lembaga pendidikan dan untuk jalur Informal biasanya mengikuti jadwal pelaksanaan yang telah dibuat oleh penyelenggara kegiatan.









 
Daftar Pustaka

Situs Web :
·                http://fermadiarif.blogspot.co.id/
(dikutip sebagian pada hari Kamis, 6 Oktober 2016 jam 10.00 WIB)
(dikutip sebagian pada hari Kamis, 6 Oktober 2016 jam 10.00 WIB)
·                http://almultazam.sch.id/profil/sejarah/
(dikutip sebagian pada hari Kamis, 6 Oktober 2016 jam 10.00 WIB)
(dikutip sebagian pada hari Kamis, 6 Oktober 2016 jam 10.00 WIB)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah tentang Ekonomi Islam

BAB    I PENDAHULUAN A.           Latar Belakang Islam merupakan agama yang kaffah , yang mengatur segala perilaku kehidupan ma...