Kamis, 27 April 2017

Pendidikan Islam Sebagai Media Dalam Menjalankan Misi Al-Qur’an



Pendidikan Islam Sebagai Media Dalam Menjalankan Misi Al-Qur’an

I
slam merupakan agama penyempurna dari agama-agama yang telah diturunkan sebelumnya. Sebagai agama penyempurna tentunya isi dan segala kandungan yang ada dalam agama Islam itu sangatlah lengkap dan tidak ada keraguan didalamnya. Agar dalam menjalankan Islam itu tidak asal-asalan maka Allah subhanahu wata’ala mengutus salah seorang hambanya yakni nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai akhlakul karimah. Kemudian Allah juga memberikan suatu pegangan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai patokan dalam berprilaku dan beraktifitas. Pegangan yang dimaksud disini adalah al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya yakni Taurat, Zabur dan Injil.
A.          Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah pengetahuan tentang Islam yg disusun secara sistematis menurut metode tertentu. Pendidikan Islam merupakan cara yang efektif dalam memberikan bimbingan serta pemahaman kepada manusia tentang bagaimana Islam yang sesungguhnya, bagaimana Islam mengatur gerak gerik manusia dalam menjalani hidup dan berinteraksi dengan masyarkat.
Pendidikan Islam merupakan proses bimbingan baik jasmani dan rohani berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian Muslim.
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan Islam kini harus lebih berbenah diri dalam rangka menghasilkan generasi baru yang mempunyai kekokohan spiritual, keluhuran akhlak, kematangan profesional dan keluasan ilmu, disamping itu juga menyiapkan diri agar memenuhi standar kebutuhan lapangan kerja.
Ilmu pendidikan Islam merupakan suatu ilmu terapan, yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu humanistik lainnya. Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan berasal dari pemikiran-pemikiran filsafat, teoretis, penelitian empiris dalam praktek pendidikan.
Untuk mengembangkan ilmu pendidikan Islam diperlukan landasan yang berbasis filsafat sebagai dasar dalam menyusun paradigma bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam. Filsafat yang akan dijadikan pengembangan tersebut haruslah filsafat yang berdasarkan Islam.
1.        Tujuan pendidikan Islam
Secara filosofis, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia ke arah yang maksimal. Potensi yang diberikan oleh Allah tidak akan berkembang sendirinya tanpa dukungan pendidikan yang memadai. Sehingga orientasi pendidikan tidak hanya memasuki wilayah fisiologis, melainkan juga harus merambah kawasan spiritual, psikologis serta nilai-nilai etis (akhlak). Tujuan dapat diartikan sesuatu yang dicita-citakan dimasa yang akan datang dan ingin diwujudkan dengan berbagai daya dan upaya. Tujuan pendidikan Islam ini biasa dilihat dari dua macam perspektif, yaitu perspektif manusia (pribadi) dan perspektif masyarakat (makhluk sosial). Perspektif manusia ideal digambarkan seperti manusia kamil, manusia berkualitas, manusia unggul, manusia bertaqwa dan sebagainya. Sedangkan dalam perspektif manusia sebagai makhluk sosial tujuan pendidikan diformulasikan dalam bentuk citra masyarakat ideal seperti: warga masyarakat, masyarakat madani, masyarakat utama, dan sebagainya.
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh. Setelah mengetahui tujuan tersebut, maka pengetahuan yang telah didapatkan itu dapat membuat seseorang itu berubah baik itu dari segi penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al-Qur’an, sholat malam, puasa sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
Dari pendapat berbagai tokoh. Maka bisa kita katakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dari tujuan pendidikan Islam yang telah dijabarkan diatas, agar pendidikan Islam tersebut bisa terlaksana dengan lebih efektif dan maksimal maka perlu digunakan pendekatan-pendekatan yang terpadu, yakni seperti pendekatan melalui normatif filosofis, pendekatan melalui analisa historis, dan pendekatan melalui analisa ilmiah tentang realita kehidupan yang aktual. Tujuan dari pendidikan Islam merupakan kelanjutan dari misi besar yang terkadung dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
2.        Pendidikan Islam sebagai media.
Seiring dengan perkembangan zaman serta pengaruh pendidikan luar dan budaya asing, hal sangat berdampak terhadap moral dan tingkah laku masyarakat khususnya bagi masyarakat Muslim itu sendiri. Pada zaman sekarang ajaran Islam sudah mulai luntur dan jauh dari masyarakat, hal itu disebabkan karena kurangnya pembinaan keagamaan yang didapatkan oleh kelompok masyarakat. Yang dapat terjangkau oleh mereka hanyalah pendidikan umum yang tidak didasari oleh Al-Qur’an dan Hadits, olehnya banyak masyarakat yang lebih mengenal tentang pendidikan umum ketimbang memahami bagaimana pendidikan yang bercirikan Islam itu sendiri.
Oleh karena itu, agar pemahaman agama yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Hadits sampai ditengah-tengah masyarakat, maka disinilah pentingnya pendidikan yang bercirikan Islam sebagai media dan penyambung dari ajaran Al-Qur’an dan Hadits yang sebenarnya. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam memahami pendidikan Islam itu sendiri yakni:
“Bahwa sekalipun terdapat kata Islam dalam pendidikan Islam, namun ilmu pendidikan Islam bukanlah Al-Qur’an atau setara dengan Al-qur’an. Bagaimanapun hebatnya, ilmu pendidikan Islam adalah sebagai sebuah hasil ijtihad yang tidak luput dari kesalahan. Namun demikian, ilmu pendidikan Islam bukan pula ilmu yang liberal atau bebas nilai. Ilmu pendidikan Islam adalah hasil ijtihad yang dibimbing oleh ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bimbingan tersebut antara lain terlihat pada adanya nilai-nilai ajaran Al-Qur’an sebagaimana tersebut diatas yang menjadi prinsip pengembangan ilmu pendidikan Islam tersebut, dan sekaligus menjadi karakternya”.
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam merupakan media yang tepat dalam merealisasikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits agar mudah diterima dan dipahami oleh golongan masyarakat. Dengan menggunakan kurikulum yang ada diharapkan pendidikan karakter yang diajarkan dalam Islam dapat dengan mudah masuk di masyarakat agar tujuan dan cita-cita dari Al-Qur’an itu dapat dengan diketahui dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
3.        Cara pelaksanaan pendidikan Islam
Dalam proses pelaksanaan pendidikan Islam sebagai media agar tercapainya misi Al-Qur’an itu sendiri, maka ada beberapa fokus tahapan dalam melaksanakan pendidikan Islam dianataranya adalah:
a.    Kegiatan tilawah yakni membacakan ayat-ayat Allah dengan baik dan benar.
b.    Tazkiyah yakni mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan melenceng dari ajaran Al-Qur’an.
c.    Ta’limul qur’an wa sunnah yakni pengajaran Al-Qur’an dan As-sunnah.
Dari kegiatan diatas, maka sangat diharapkan proses pelaksanaan dan penerapan dari ajaran Al-Qur’an itu sendiri dapat diaplikasikan didalam lingkungan masyarakat terutama dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pendidikan Islam ini lebih dipusatkan pada 2 hal yakni bagaimana pemahaman seseorang tentang Islam, kemudian setelah memahami Islam tersebut lalu melaksanakannya dalam aktifitasnya dan selalu berpegang teguh pada agama Allah yakni dengan mengikuti seluruh isi dari Al-Qur’anul karim, sebagaimana firman Allah dalam surah Ali-imran 3:103 :
(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $YèÏJy_ Ÿwur (#qè%§xÿs? 4 ......
dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,... (Q.S. Al-Imran : 103)

Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa kebenaran itu hanya datang dari Allah subhanahu wata’ala, yang disampaikan melalui ayat-ayat-Nya. Jika seseorang ingin mendapat keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat maka haruslah senantiasa dia mengikuti dan mengamalkan isi dan kandungan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
B.          Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah perkataan Allah subhanahu wata’ala yang diturunkan melalui perantara malaikat jibril yang diberikan langsung kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai pedoman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah 185:
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 ...
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). .... (Q.S. Al-Baqarah: 185)


Dari ayat tersebut diatas Allah subhanahu wata’ala menerangkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman bagi seluruh manusia baik yang meyakini bahwa Allah sebagai tuhannya (Islam) maupun orang yang berketuhanan lain (non-Islam). Allah sengaja menjadikan Al-Qur’an itu sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dalam memecahkan misteri atau pengetahuan yang berada di alam semesta ini agar manusia itu bisa mengunakan akal sehatnya dan memikirkan bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini ada yang menciptakan yakni Allah subhanahu wata’ala yang dapat menghidupkan dan mematikan makhluk ciptaannya. Namun sangat disayangkan dari pengetahuan yang telah mereka miliki tidak menjadikan mereka beriman kepada Allah subhanahu wata’ala. Hati mereka telah dikunci sebagai akibat dari tidak takwa mereka kepada Allah subhanahu wata’ala.
1.        Misi Al-Qur’an.
Pendidikan yang diajarkan Allah subhanahu wata’ala melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja. Al-Qur’an merupakan dasar aktifitas dan pergaulan bagi seluruh umat yang mengaku beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasulnya. Barang siapa yang tidak mengakui keberadaan Al-Qur’an maka bisa kita katakan orang tersebut termasuk golongan orang yang sesat.
Jika kita membaca tentang sejarah turunnya Al-Qur’an, maka bisa kita ambil tiga tujuan pokok Al-Qur’an, yaitu :
a.     Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan
b.    Petunjuk mengenai akhlak yng murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagaaman dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.
c.     Petunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Dalam Al-Qur’an Allah subhanahu wata’ala telah menjelaskan segala hal yang terkait dengan manusia sejak manusia itu masih dalam proses kelahiran hingga mereka meninggalkan dunia ini. Allah menurunkan Al-Qur’an agar manusia dapat membedakan yang mana yang baik dan diperbolehkan oleh agama dan mana yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala. Dalam hidup ini Allah memberikan dua jalan bagi manusia apakah mereka mau beriman dan mengikuti Allah atau pergi meninggalkan Allah dan mengikuti ajakan dan godaan setan. Jika mereka ingin selalu mendapat keselamatan dari Allah subhanahu wata’ala maka hendaklah mereka meyakini dan mengikuti seluruh isi dan kandungan Al-Qur’an itu sendiri, namun begitu pula sebaliknya jika mereka hanya mengikuti hawa nafsunya dan menjauhkan diri dari Al-Qur’an maka mereka termasuk orang-orang yang merugi.
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ   tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sムÍ=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZムÇÌÈ   tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Î/ur ö/ãf tbqãZÏ%qムÇÍÈ   y7Í´¯»s9'ré& 4n?tã Wèd `ÏiB öNÎgÎn/§ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÎÈ   ¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. íä!#uqy óOÎgøŠn=tæ öNßgs?öxRr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdöÉZè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. 6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (Q.S. Al-Baqarah: 2-6)


Misi utama dari Al-Qur’an itu sendiri adalah menjadi petunjuk bagi umat manusia secara agar mereka bisa membaca tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wata’ala, dan menjadi petunjuk menuju kepada keselamatan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman.
Selain dari misi utama diatas, Al-Qur’an juga bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang senantiasa bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala, selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Jika seorang hamba dapat melaksanakan kedua hal diatas, maka Allah subhanahu wata’ala menjaminkan keselamatan baginya dan sebagai hadiah dari Allah bagi mereka yakni surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.

2.        Penerapan misi Al-Qur’an
Setalah kita mengetahui bagaimana misi Al-Qur’an diatas, maka kita sebagai manusia yang sadar, dan berakal sehat hendaklah mengaplikasikan seluruh ajaran dan perintah yang telah dijelaskan didalam kitabullah tersebut. Bagi segenap orang yang telah lama bernaung dibawah pendidikan yang bercirikan Islam seperti Madrasah, Pesantren dan lain sebagainya tentunya telah mengetahui dengan pasti bagaimana pelaksanaan alias penerapan Al-Qur’an yang sebenarnya dan sesuai dengan contoh yang telah diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun yang jadi pertanyaan kembali bagaimana dengan masyarakat awam yang belum terlalu mengetahui cara pelaksanaan dan penerapan dari misi Al-Qur’an yang sebenarnya? Terutama untuk menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu, peranan dan fungsi dari pendidikan Islam ini sangatlah dibutuhkan sebagai media penyalur dan pembimbing masyarakat agar pemahaman tentang ajaran Islam yang terkandung didalam Al-Qur’an dan As-sunnah sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik sehingga menghasilkan hamba-hamba yang beriman, bertakwa dan beramal saleh serta menjadi generasi Islam yang dapat diandalkan oleh agama. Dalam hal penerapan misi Al-Qur’an kita dituntut untuk selalu berusaha tidak melenceng dari ajaran Islam, dan selalu berusaha menjalankan dan melaksanakan segala aturan yang Allah telah tetapkan kepada kita agar supaya amalan ibadah serta aktifitas kita mendapat ridho dan rahmatnya.
Al-Qur’an adalah rahmatan lil’alamin, maksudnya adalah bahwa Al-Qur’an merupakan rahmat yang diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk seluruh umat manusia sebagai tanda kebesaran dan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk yang telah diciptakannya. Ketekunan beribadah dan selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun baik dalam kondisi senang ataupun susah merupakan salah satu keharusan yang wajib dilakukan oleh setiap manusia yang telah mengakui bahwa Allah adalah tuhannya dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Dalam perkara ibadah sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, yang tekankan kepada kita pertama melaksanakan ibadah tersebut. Yang terpenting adalah kita gugurkan dulu kewajiban ibadah tersebut agar kita tidak dibebankan dosa, perkara diterimanya ibadah kita itu hanyalah kehendak Allah subhanahu wata’ala. Kita hanya melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berharap ibadah kita itu diterima oleh Allah dan menjadi pahala buat kita.
Memang dalam perkara menerapkan ini yang menjadi beban bagi segenap masyarakat yang belum mengetahui hakikat dan makna dari pelaksanaan ibadah yang mereka kerjakan, sehingga mereka menganggap hal ini hanya sesuatu yang biasa. Jika mereka kerjakan hal seperti itu, mereka tidak mendapatkan manfaat dan pahala sedikitpun dari apa yang mereka perbuat. Maka dari itu, perlu kita mengetahui pentingnya hakikat dan makna pelaksanaan ibadah itu, agar ibadah yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah.









Analisis Artikel:
Dari penjelasan artikel diatas mengenai pendidikan Islam sebagai media dalam menjalankan misi Al-Qur’an, dari berbagai pembahasan yang dijelaskan ada beberapa yang saya setujui, diantaranya:
Agama Islam adalah agama yang sempurna, yang tidak ada kecacatan dan keraguan didalamnya, karena pernyataan tersebut langsung disampaikan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an. Jadi, selaku umat Islam yang baik, hendaknya kita menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita, karena semuanya secara lengkap terdapat dalam Al-Qur’an.
Selain kepada Al-Qur’an, Allah juga memberikan isyarat kepada kita agar kita senantiasa mengikuti nabi-Nya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam segala perbuatan dan aktifitas kita sehari-hari, karena seperti yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an (Q.S. Al-Ahzab: 21) bahwa sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu contoh teladan yang baik bagi kita semua selaku umatnya.
Pendidikan Islam dizaman sekarang ini memang sangat diperlukan bagi setiap Muslim agar senantiasa dapat memperkokoh keimanan, mengantarkan umat Islam kepada jalan Islam yang sesungguhnya menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits, membentuk kepribadian Muslim yang sesuai dengan syari’at Islam, dan menjadi sosok yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.
Tujuan pendidikan Islam juga merupakan landasan pokok yang harus tetap kita jaga, karena dengan kita mempelajari pendidikan Islam, maka kita akan menemukan hakikat dari agama Islam itu sendiri secara utuh dan menyeluruh serta sebagai benteng diri dari segala macam persoalan hidup yang kita hadapi, karena jika bukan kita yang mempelajari pentingnya pendidikan Islam, maka siapa lagi yang akan melakukan itu.
Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa masa sekarang ini umat Islam telah berada pada masa yang cukup mengkhawatirkan, banyak fitnah yang timbul untuk menghancurkan persatuan umat Islam, banyak Muslim yang tidak mempunyai akhlak moral yang baik, banyak umat Islam yang jauh dari Al-Qur’an dan Hadits, serta mereka menganggap bahwa pendidikan umum dirasa mempunyai kepentingan yang lebih daripada kepentingan itu sendiri. Dalam menyingkapi berbagai persoalan diatas, maka banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya seperti pada artikel diatas ialah dengan menjadikan pendidikan Islam sebagi media dalam merealisasikan ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadits. Agar kita bisa tersadarkan akan pentingnya kedua hal tersebut sebagai pedoman hidup kita sehari-hari. Caranya ialah dengan melakukan pengajaran secara rutin dan intensif mengenai Al-Qur’an dan Al-Hadits serta bisa menerapkannya dengan cara berprilaku terpuji
Dan sebagai penutup, maka sekali lagi perlu adanya suatu pembelajaran yang khusus agar umat Islam dizaman sekarang bisa tersadarkan untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai satu-satunya pedoman hidup terbaik. Karena dalam Al-Qur’an sudah terdapat berbagai aspek bidang kehidupan, dimulai dari beribadah, berperilaku, bersosialisasi, berkeluarga, hingga berdagang (muamalah). Dan kita juga perlu mencontoh dan mengikuti setiap perkataan, perbuatan dan ketetapan dari Nabi kita semua, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena dia adalah sosok teladan yang diutus Allah kepada kita, yang dapat mengarahkan kita kepada makna hidup yang sebenarnya dan untuk memperoleh rahmat dari Allah.
Maka dari itu, satu-satunya pembelajaran yang sesuai dengan semua itu hanyalah Pendidikan Islam, karena dengan kita mempelajari pendidikan Islam dengan sungguh-sungguh, maka kita akan kembali diarahkan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup yang terbaik.
Memang terkadang ditemukan berbagai hambatan dalam mempelajari pendidikan Islam, terutama bagi orang awam dan bagi orang yang menganggap pendidikan Islam itu tidak penting. Maka dari itu, perlu adanya strategi khusus dalam mengajarkan pendidikan Islam kepada berbagai macam tipe orang, seperti kepada orang awam, kepada anak kecil, kepada orang tua dan lain-lain. Agar inti dan hakikat dari Agama Islam itu benar-benar tersampaikan dan bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui Pendidikan Islam itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah tentang Ekonomi Islam

BAB    I PENDAHULUAN A.           Latar Belakang Islam merupakan agama yang kaffah , yang mengatur segala perilaku kehidupan ma...