KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH
Subhanahu Wata’ala, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berisikan materi tentang “Biodiversitas
Makhluk Hidup Hewan dan Tumbuhan” dari Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Shalawat beserta salam semoga selamanya tercurahlimpahkan
kepada Nabi besar Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam, dan kepada para keluarga
serta sahabatnya, tak lupa kita semua selaku pengikutnya semoga mendapatkan
syafa’at darinya kelak di akhir zaman nanti. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kami tentu menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki sehingga makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Tapi
akhirnya kamipun dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Oleh karena
itu kami dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan, petunjuk serta dukungan
dan bantuan lainnya kepada kami. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Kritik dan saran yang positif akan senantiasa kami harapkan
dalam perbaikan makalah kami di kemudian hari.
Akhirnya harapan penyusun semoga hasil dari makalah ini
dapat berguna bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kuningan, Oktober
2015
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................ 1
DAFTAR
ISI..................................................................................... 2
BAB I
(Pendahuluan)..................................................................... 3
1. Latar belakang...................................................................... 3
2. Perumusan Masalah............................................................. 3
3. Tujuan Penulisan.................................................................. 3
BAB II
(Pembahasan)..................................................................... 4
1. Biodiversitas Tumbuhan
di Indonesia................................. 4
2. Biodiversitas Hewan di
Indonesia....................................... 7
3. Manfaat Biodiversitas
Makhluk Hidup................................ 9
4. Penyebab Hilangnya
Biodiversitas Makhluk Hidup........... 9
5. Cara Melestarikan
Biodiversitas Makhluk Hidup............... 10
BAB
III (Kesimpulan)..................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas
(Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut
skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem.
Hutan Indonesia menyimpan beragam flora dan fauna yang
belum teridentifikasi. Kesemuanya merupakan kekayaan bangsa kita yang harus di
kenali dan di manfaatkan secara bijak untuk kemaslahatan hajat hidup orang
banyak. Biodiversitas ini terhampar dari timur hingga barat tersebar di ribuan
pulau di nusantara baik berupa tumbuhan/hewan tingkat rendah, maupun tumbuhan/hewan
tingkat tinggi. Namun pada pembahasan
kali ini, hanya akan dijelaskan tentang Biodiversitas Hewan dan Tumbuhan .
Berdasarkan pernyataan diatas kita tahu bahwa sangat penting
mengetahui biodiversitas khususnya di Indonesia agar kita dapat mengetahui cara
melestarikan biodiversitas tersebut.
2. Rumusan Masalah
·
Bagaimanakah
biodiversitas tumbuhan di Indonesia?
·
Bagaimanakah biodiversitas
hewan di Indonesia?
·
Apakah manfaat biodiversitas?
·
Bagaimanakah penyebab
hilangnya biodiversitas?
·
Bagaimanakah cara melestarikan
biodiversitas?
3. Tujuan Penulisan
·
Mengetahui biodiversitas
tumbuhan di Indonesia.
·
Mengetahui biodiversitas
hewan di Indonesia.
·
Mengetahui manfaat biodiversitas.
·
Mengetahui penyebab
hilangnya biodiversitas.
·
Mengetahui cara
melestarikan biodiversitas
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Biodiversitas
Tumbuhan Di Indonesia
Biodiversitas tumbuhan merupakan ungkapan terdapatnya
biodiversitas bentuk, penampilan, dan sifat yang tampak pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis dan genetik pada
tumbuhan.
Biodiversitas tumbuhan umumnya dipengaruhi oleh beberapa
faktor pendorong, seperti :
1. Genetik
2. Mutasi
3. Adaptasi
4. Kompetisi
·
Sumber
Variasi Biodiversitas dibagi menjadi 2 :
1.
Variasi
Perkembangan
Variasi perkembangan ini ditentukan secara genetis. Contoh
pada tanaman cocor bebek (Kalanchoe Pinnata) terdapat daun tunggal dan majemuk
menyirip beranak daun tiga pada satu individu tanaman yang sering disebut
heteromorfisme.
2.
Variasi
yang disebabkan Lingkungan
Tumbuh-tumbuhan keseluruhan beranekaragam dan banyak
jenisnya menyimpang dalam pertumbuhannya, sebagai respon terhadap lingkungan.
Perubahan ini disebabkan karena sinar, air, makanan, suhu, dan tanah.
Sebagai contoh adalah tumbuhan kaktus. Daun tanaman ini
berbentuk seperi duri atau jarum dan tebal karena tumbuh di daerah yang
sinarnya berlebih yaitu di padang pasir atau gurun. Sehingga agar tidak terjadi
transpirasi berlebihan maka bentuk daun tidak melebar seperti pada umumnya
daun.
Macam-macam Biodiversitas Tumbuhan
Berdasarkan Organisasi Kehidupan, seperti :
1.
Biodiversitas
Ekosistem
Biodiversitas ekosistem didasarkan pada adanya variasi
komponen-komponen penyusun ekosistem. Sebagaimana diketahui bahwa ekosistem
merupakan satu kesatuan utuh antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik
lingkungan biotickmaupun lingkungan abiotik dan komponen-komponen tersebut
saling berinteraksi di dalamnya
2.
Biodiversitas
Komunitas
Biodiversitas komunitas dibagi berdasarkan adanya perbedaan
mintakat, modus hidup, rantai energi dan makan, interaksi, dan tingkatan
takson.
Beberapa contoh keberagaman komunitas berdasarkan perbedaan
mintakat antara lain adalah keberagaman komunitas di dalam ekosistem danau
terdiri dari komunitas tumbuhan ataupun hewan litoral, komunitas organisme
bentik, dan komunitas ikan.
3.
Biodiversitas
Jenis ( Populasi )
Biodiversitas jenis mengacu pada banyaknya spesies yang
terdapat di dalam marga. Faktor yang berpengaruh terhadap biodiversitas jenis
adalah pembatas kehidupan yang berupa tekanan dan gangguan yang dapat berupa
faktor fisik, kimiawi, kompetisi antar individu dalam spesies atau antar
individu dalam spesies yang berbeda. Pada tingkat jenis pola sebaran tumbuhan
dapat menyebar secara luas ke seluruh bagian dunia.
2. Biodiversitas Hewan Di
Indonesia
Jenis-jenis
hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang
terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia),
4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia. Pembagian
fauna menjadi dua kelompok didasarkan pada adanya Paparan Sunda dan Paparan
Sahul menjadi lebih jelas lagi daripada pembagian flora.
Di sini dapat ditarik garis pemisah yang lebih
jelas yang disebut garis Wallace (ditemukan oleh Alfred Russel Wallace). Beberapa
jenis hewan, seperti ikan tawar dari kelompok timur dan barat penyebarannya
tidak pernah bertemu. Akan tetapi, ada pula hewan-hewan, seperti burung,
amphibia, dan reptilia yang sering kali bertemu antara penyebaran kelompok
timur dan barat.
Paparan Sunda
sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung; diperkirakan di kawasan ini
terdapat ratusan jenis burung dan 70% di antaranya merupakan penghuni hutan
primer darat; biodiversitas ini jauh lebih tinggi daripada di Afrika. Indonesia
terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis Wallace
membelah Selat Makassar menuju ke selatan.
Hingga ke
Selat Lombok. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah Oriental (termasuk
Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian,
Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan NusaTenggara Timur).
Penelitian
selanjutnya dilakukan oleh Weber, seorang ahli zoologi dari Jerman. Menurut
Weber, hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak semuanya tergolong kelompok hewan
Australia karena ada juga yang memiliki sifat-sifat Oriental sehingga Weber
berkesimpulan bahwa hewan-hewan Sulawesi merupakan hewan peralihan. Weber
kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang
ke utara menuju Kepulauan Aru yang kemudian dikenal dengan nama garis Weber.
Sebagai bukti, Sulawesi merupakan wilayah peralihan, contohnya, di Sulawesi
terdapat Oposum dari Australia dan kera Macaca dari Oriental.
Fauna
daerah Oriental yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan serta pulau-pulau
di sekitarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti
badak, gajah, banteng, dan harimau. Terdapat pula mamalia berkantung, tetapi jumlahnya
sedikit, bahkan hampir tidak ada.
b.
Terdapat berbagai macam kera, terutama di
Kalimantan yang paling banyak memiliki primata, misalnya, orang utan, kukang,
dan bekantan.
c.
Burung-burung yang dapat berkicau, tetapi
warnanya tidak seindah
burung Australia, misalnya, jalak
bali (Leucopsar rothschildi), murai (Myophoneus melurunus), ayam hutan berdada
merah (Arborphilahyperithra), dan ayam pegar (Lophura bulweri).
Fauna
daerah Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, dan Nusa Tenggara relatif
sama dengan Australia. Ciri-ciri yang dimilikinya adalah sebagai berikut :
a. Mamalia berukuran kecil. Di Irian dan
Papua terdapat kurang lebih 110 spesies mamalia, misalnya, Kuskus (Spilocus
maculates) dan Oposum. Di Irian juga terdapat 27 hewan pengerat (rodensial), dan
17 di antaranya merupakan spesies endemik.
b.
Banyak hewan berkantung. Di Irian dan Papua banyak ditemukan hewan
berkantung, seperti kanguru (Dendrolagus ursinus).
c.
Tidak terdapat spesies kera. Spesies Kera tidak ditemukan di daerah
Australia, tetapi di Sulawesi ditemukan banyak hewan endemik, misalnya, primata
primitif Tarsius Spectrum, Musang (Macrogalida musschenbroecki), Babirusa,
Anoa, Maleo, dan beberapa jenis kupu- kupu.
d.
Jenis burung berwarna indah dan beragam. Papua memiliki
koleksi burung terbanyak dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira 320
jenis, dan setengah di antaranya merupakan spesies endemik, misalnya, burung
cenderawasih.
Setelah
membaca uraian tentang biodiversitas makhluk hidup, apa yang harus kita lakukan
untuk menjaga dan melestarikan ciptaan Tuhan tersebut? Pertama, kita harus
bersyukur kepada Tuhan karena beragamnya Biodiversitas makhluk hidup yang ada
di Indonesia. Kedua, kita harus bangga hidup di negara yang memiliki
biodiversitas makhluk hidup yang tak bisa di gantikan dengan apapun ini.
Ketiga, kita harus menjaga dan memelihara keasliannya. Akan tetapi, tidak dapat
dipungkiri bahwa manusia memiliki sifat yang dapat memengaruhi biodiversitas.
3.
Manfaat
Biodiversitas Makhluk Hidup
1. Penghasil
SDA Hayati
2. Sebagai
sarana pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan wisata
3. Manfaat
dari aspek sosial dan budaya masyarakat
4. Penyebab Hilangnya Biodiversitas
Makhluk Hidup
1.
Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang sesuai (cocok)
untuk hidup.
2.
Degradasi habitat adalah kerusakan habitat karena polusi, misalnya hujan asam,
efek rumah kaca.
3.
Eksploitasi secara berlebihan.
4.
Industrialisasi Kehutanan dan perikanan.
5.
Perubahan Iklim Global.
5. Cara Melestarikan Biodiversitas
Makhluk Hidup
Biodiversitas di bumi Indonesia kita sangat berlimpah
jumlahnya mulai dari kutub utara sampai kutub selatan. Berjuta-juta jenis
makhluk hidup yang ada, hanya sebagaian saja yang sudah dapat diidentifikaasi,
dan masih banyak jenis-jenis makhluk hidup diantaranya yang belum dikenali oleh
kita.
Biodiversitas memberi arti penting bagi kehidupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga untuk kebutuhan hidup kita.
Mengapa kita perlu melestarikan biodiversitas? Kita ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetika, dan bahan penelitian.
Biodiversitas memberi arti penting bagi kehidupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, hampir semua makhluk hidup tersebut memberikan manfaat yang sangat berharga untuk kebutuhan hidup kita.
Mengapa kita perlu melestarikan biodiversitas? Kita ketahui bahwa dalam suatu individu makhluk hidup terkandung plasma nutfah (sumber gen), dan lebih jauh dapat kita manfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, kosmetika, dan bahan penelitian.
Salah satu cara melestarikannya bisa melalui konservasi
seperti: Cagar Alam, Suaka Margasatwa, dan Taman Nasional
1.
Cagar alam yaitu kawasan
suaka alam yang memiliki tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas sehingga perlu
dilindungi. Contoh cagar alam : Cagar Alam Hutan Pinus janthoi di Aceh, Cagar
Alam Lembah Anai di Sumbar
2.
Suaka margasatwa yaitu
kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa biodiversitas dan keunikan
jenis satwa (hewan) yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya.
3.
Taman Nasional adalah
kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan
sistem zonasi. Taman ini biasanya dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi alam.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman
makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan Keanekaragaman hayati atau
biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki biodiversitas yang berbeda. Biodiversitas
ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat
dari makhluk hidup lainnya.
Biodiversitas disebabkan oleh 4 faktor yaitu faktor genetik,
faktor mutasi, faktor adaptasi dan faktor kompetisi.
Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman. Namun di
samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan biodiversitas misalnya
penghijauan, pembuatan taman kota, dan cagar alam dan lain-lain.
Pemanfaatan biodiversitas bagi masyarakat harus secara
berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat
yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Darkuni,
M. Noviar. 2001. Mikrobiologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Kusnadi,
dkk. 2003. Mikrobiologi. Malang: JICA.
Pelczar,
M.J. dan E.C.S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
http://siskamelani.blogspot.co.id/2013/05/makalah-biodiversitas-tumbuhan-hewan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar