BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai kitab yang berisi
firman-firman Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita menjaga kitab
yang menjadi pedoman umat Islam. Al-Qur’an merupakan Kalamullah maka dalam segi
pembacaannya mempunyai tatacara membacanya dalam arti kata, kita harus mengetahui
ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al-Qur’an serta bacaannya
haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin
ilmu dalam membaca Al-Qur’an yatu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid adalah ilmu
yang mengajarkan cara bagaimana seharusnya membunyikan atau membaca
huruf-huruf Hijaiyah yang baik dan sempurna baik ketika sendirian maupun
bertemu dengan huruf lain. Tajwid adalah membetulkan dan
membaguskan bunyi bacaan al qur’an menurut aturan-aturan hukumnya yang
tertentu. Aturan-aturan itu diantara lain yaitu mengenai:
a. Hukum bacaan
(cara-cara membaca)
b. Makharijul
huruf (tempat-tempat keluar huruf)
c. Shifatul huruf
(sifat-sifat huruf )
d. Ahkamul huruf
(hukum yang tertentu bagi tiap tiap huruf )
e. Mad (ukuran
bagi panjang atau pendeknya sesuatu bacaan )
f. Ahkamul waqauf (hukum hukum bagi penentuan
berhenti atau tersnya suatu bacaan)
Dari berbagai aturan-aturan yang telah
disebutkan diatas maka pada kesempatan kali ini pemakalah akan membahas mengenai Makharijul huruf
(tempat-tempat keluar huruf), Sifatul huruf (Sifat-sifat huruf) dan Ahkamul huruf (hokum
yang tertentu nagi tiap-tiap huruf).
B.
Perumusan
Masalah
1. Bagaimana
penjelasan, pembagian, contoh dan pengucapan dari Makhrijul Huruf?
2. Bagaimana
penjelasan, pembagian, contoh dan pengucapan dari Sifatul Huruf?
3. Bagaimana
penjelasan, pembagian, contoh dan pengucapan dari Ahkamul Huruf?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui tentang penjelasan Makhrijul Huruf,
pembagian, contoh dan cara pengucapannya
2.
Mengetahui tentang penjelasan
Sifatul Huruf, pembagian, contoh dan cara pengucapannya
3.
Mengetahui tentang penjelasan Ahkamul Huruf,
pembagian, contoh dan cara pengucapannya
BAB II
Pembahasan
Makhraj artinya tempat keluar. Makharijul Huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf pada saat dilafalkan. Pembaca Al-Quran yang baik, bukan saja harus mengetahui hukum-hukum tajwid, tetapi juga harus memperhatikan dan memahami makhraj dan sifat dari huruf-huruf yang dibacakan.
Sejumlah ulama dan
ahli-ahli qiraat memiliki perbedaan dalam pengelompokan (pengklasifikasian)
Makharijul Huruf, namun secara garis besar intinya adalah sama.
·
Terdapat 17 Makhraj yang diklasifikasikan
menjadi 5 tempat, yaitu:
1.
Al-Halqi / Tenggorakan ,
terdapat 3 Makhraj :
·
Tenggorakan Dalam (Pangkal
Tenggorakan): huruf أ dan ه .
o
Ingat, di dalam hukum
Mad Badal sudah dijelaskan bahwa huruf
Hamzah ( ء ) dan Alif ( ا ) adalah sama. Dapat
dikatakan sebagai saudara kembar yang sama dalam pengucapannya, namun berbeda
fungsi dan tugasnya apabila masuk ke Hukum Mad, misalnya Hukum Mad Munfashil dan Mad Muttashil.
o
Hamzah dapat dijadikan
sukun (berharakat Sukun), sementara Alif tidak ada harakat sukun. Di sini kami
tulis Hamzah-Alif ( أ ) untuk memudahkan
mengingat
- Tenggorakan Tengah: huruf ح , ع
- Tenggorakan Luar dekat pita suara: huruf خ , غ
2.
Al-Lisani / Lidah,
terdapat 10 Makhraj:
- Pangkal lidah dekat tenggorakan menyentuh sekitaran ‘anak tekak’ atau berada di atas pita suara: ق
- Pangkal lidah menyentuh langit-langit belakang: ك
- Lidah bagian tengah menekan langit-langit atas: ش , ج ,ي
- Ujung lidah dirapatkan pada Gigi Geraham atas, dan Tepi Lidah (kiri dan kanan) ditekan ke Gigi Geraham: ض
- Ujung permukaan lidah ditekan ke Gusi di atas Gigi Seri atau Gigi Atas Bagian Tengah: ل
- Ujung lidah ditekan sedikit lebih ke atas dari makhraj Lam: ن
- Ujung lidah dinaikkan ke langit-langit atas sedikit melengkung, sehingga terlihat lidah bagian belakang : ر
- Ujung lidah ditekan
ke Pangkal Gigi Seri bagian atas (Gigi Seri adalah Gigi Tengah): ت , ط , د
- Ujung lidah ditekan ke belakang Gigi Seri bagian bawah : ص , ز ,س
- Ujung lidah dikeluarkan sedikit dan ditekan di ujung Gigi Seri bagian atas: ذ , ث, ظ
3.
Asy-Syafawi /bibir ,
terdapat 2 Makhraj:
- Bibir Bawah ditekan ke Gigi Seri bagian atas : ف
- Bibir Bawah dan Atas posisi tertutup atau merapat, yaitu و , م , ب
a.
Menutup bibir lebih
ringan: huruf م
b.
Menutup bibir sedikit
lebih kuat: huruf ب
c.
Membulatkan bibir atas
dan bawah : و
4. Al-Jaufi / Rongga Mulut, terdapat 1 Makhraj:
- Merupakan makraj untuk huruf-huruf Mad yang dilepaskan ke dalam Rongga Mulut : ـــــــــــــَــــــــــــ ا , ـــــــــــــُـــــــــــ وْ , ـــــــــــــِـــــــــــ يْ
5. Al-Khaisyhumi / Pangkal Hidung, terdapat 1
Makhraj:
- Pangkal Hidung bagian dalam, yaitu huruf-huruf yang dibaca dengung (ghunnah):
- pada hukum Nun Sukun ( نْ ) dan tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ), yaitu Ikhfa Haqiqi, Iqlab, dan Idgham Bighunnah.
- pada hukum Mim Sukun ( مْ ), yaitu Ikhfa Syafawi dan Idgham Mitslain,
- hukum Ghunnah Musyaddadah, yaitu huruf Mim Bertasydid ( مّ ) dan Nun Bertasydid ( نّ ).
- hukum Idgham Mutajanisain hanya untuk Ba Sukun ( بْ ) bertemu dengan huruf Mim Berharakat ( م ).
- hukum Mad Lazim Harfi Mukhaffaf hanya dikhususkan untuk huruf ‘Ain tanpa harakat ( ع ).
Dari pengelompokan
Makharijul Huruf ini perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa huruf yang
memiliki Makhraj yang sama. Namun, ketika dilapalkan – bunyi atau suara dari
huruf-huruf tersebut tidaklah sama. Maka yang membedakannya terletak pada sifat
huruf.
B.
Pengertian dan Pengelompokkan Sifatul
Huruf
·
Menurut bahasa:
ماقام بالشئ من المعانى كالعلم
والسواد
Berarti suatu arti atau makna yang
berada pada sesuatu, seperti ilmu
·
Menurut istilah:
كيفية عارضة للحرف عند حصوله فى
المخرج من الجهر والرخاوة والهمس والشدة ونحوها
Artinya: Cara baru yang ada pada
huruf yang di hasilkan ketika mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya,
misalnya jahar, rikhwah, hams, syiddah dan lain-lain.
1.
Sifat Huruf
Yang Berlawanan
a.
الهمس Lawan الجهر
1)
الهمس (Hams)
·
Menurut bahasa :
الحس
الخفي
Artinya : perasaan yang ringan lunak/lembut
/tersembunyi. Maksudnya apabila huruf di ucapkan/di matikan mengeluarkan nafas.
·
Menurut istilah:
جريان النفس عند النطق بالحرف لضعفه
ودالك من ضعف الاعتماد على المخرج
Artinya : Berjalannya nafas ketika
mengucapkan dengan huruf, karena lemahnya huruf itu. Hal itu disebabkan karena
lemahnya menekan kepada makhroj tersebut.
Huruf-huruf Hams ada 10, dirumuskan
dalam kalimat
فحثه
شخص سكت
2)
الجهر (Jahr)
·
Menurut bahasa :
الاعلان والاظهار
Artinya : berkumandanglah jelas/terang.
Maksudnya apabila huruf di ucapkan atau dimatikan tidak mengeluarkan nafas.
·
Menurut istilah :
انحباس
جري النفس عند النطق بالحرف لقوته ودالك من قوة الاعتماد على المخرج
Artinya : Tertahannya perjalanan
nafas ketika mengucapkan dengan huruf, karena kuatnya huruf itu. Hal itu di
sebabkan karena kuatnya menekan/bersansar kepada makhroj tersebut.
Huruf-huruf jahar selain dari
huruf-huruf hams
b.
الشدة Lawan الرخاوة
1)
الشدة (Syiddah)
·
Menurut bahasa:
القوة
Artinya : Kuat. Maksudnya apabila
huruf di ucapkan/dimatikan suaranya tertahan atau berhenti.
·
Menurut istilah:
انحباس جريان الصوةعند النطق بالحرف
لكمال قوة الاعتمادعلى المخرج
Artinya: Tertahannya perjalanan
suara ketika mengucapkan dengan huruf karena sempurna kuatnya menekan kepada
makhroj tersebut.
Huruf-huruf Syiddah ada 8 huruf,
dirumuskan dalam : اجد قط بكت
2)
الرخاوة (Rikhwah)
·
Menurut bahasa:
اللين
Artinya
: Lunak/Lemah/Lembut. Maksudnya apabila huruf diucapkan/ dimatikan suaranya
terlepas atau masih berjalan berserta huruf itu.
·
Menurut istilah:
جريان
الصوة مع الحرف لضعف الاعتماد على المخرج
Artinya : Berjalannya suara berserta
huruf karena lemahnya menekan kepada makroj tersebut. Huruf-huruf rikhwah
adalah selain huruf-huruf Syiddah dan Tawassuth.
3)
التواسط (Tawassuth)
·
Menurut bahasa:
واما
التواسط بين الشدة والرخاوة
Artinya : Tengah-tengah. Maksudnya
apabila huruf diucapkan/dimatikan suaranya antara tertahan dan terlepas.Yakni
antara syiddah dan rikhwah.
·
Menurut istilah:
عدم
كمال اجتباس الصوت وعدم كمال جريانه مع الحرف ولكن الجريان اقرب
Artinya : Tidak
sempurna tertahannya dan berjalannya suara ketika mengucapkan huruf, tetapi
berjalannya suara adalah lebih dekat.
Huruf-hurufnya ada 5 dirumuskan
dalam kalmiat: لن عمر
c.
الاستعلا Lawanالاستفال
1)
الاستعلا (Isti’laa)
·
Menurut bahasa:
العلو
والارتفاع
Artinya : Tinggi dan terangkat.
Maksudmya ketika mengucapkan huruf. Lidah terangkat/naik kelangit-langit mulut
·
Menurut istilah :
ارتفاع
للسان عند النطق بالحرف الى الحنك الاعلى
Artinya : Terangkatnya/tingginya
lidah ketika mengucapkan huruf sampai ke langit-langit atas.
Huruf-hurufnya ada 7 yang dirumuskan
dalam kalimat :
خص
ضغط قط
2)
الاستفال (Istifal)
·
Menurut bahasa:
الانحفاض
Artinya: Rendah atau turun,
maksudnya ketika mengucapkan huruf lidah turun kedasar mulut
·
Menurut istilah:
ا
نحطاط اللسان عند خروج الحرف عن الحنك الاعلى قاع الفم
Artinya:
Terhamparnya/rendahnya/kebawahnya lidah ketika keluarnya huruf dari
langit-langit atas sampai ke pelataran mulut.
Huruf-hurufnya adalah selain
huruf-huruf isti’la
Keterangan:
Tiap-tiap huruf istilah disertai
dengan suara tebal/talkhim, dan sebaliknya huruf istilah selalu disertai dengan
suara tipis/tarqiq
d.
الاطباق Lawan ا لانفتاح
1) الا طبا ق (Ithbaq)
·
Menurut bahasa :
الا
لصا ق
Artinya :
melekat/menempel. Maksudnya lidah melekat/menempel pada langit-langit mulut
ketika huruf diucapkan.
·
Menurut istilah:
تلاصق مايحادى اللسان من الحنك الاعلى
على اللسان عند النطق بالحرف
Artinya: Menempelnya/meletakny aapa yang mengarah
pada lidah dari langit-langit atas terhadap lidah ketika mengucapkan huruf
Huruf-hurufnya ada 4 yang dirumuskan
dalam : ص ض ط ظ
2)
. ا لانفتاح(Infitah)
·
Menurut bahasa:
الافتراك
Artinya: Terbuka/terpisah maksudnya
ketika mengucapkan huruf lidah merenggang/terpisah dari langit-langit mulut.
·
Menurut istilah:
انفتاح
مابين اللسان والحنك الاعلى حتى يحرج الريح من بينهماعندالنطق بالحرف
Artinya: Terbukanya sesuatu apa yang
ada diantara lidah dan langit-langit atas sehingga keluarlah angin diantara
keduanya ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya selain huruf-huruf ithbaq
e.
الادلاق lawanالاصمات
1) الادلاق (Idzlaq)
·
Menurut bahasa :
حدة
اللسان وطلاقته
Artinya : Berarti batas lidah dan ujungnya.
Maksudnya ialah huruf-huruf yang keluar dari ujung lidah atau ujung bibir,
karena itu cepat terucapkan.
·
Menurut istilah :
على
دلق اللسان والشفة اى طرفيهما الاعتماد
Artinya : Menekannya pada Dzalq
lidah dan bibir. Yakni ujung keduanya. Huruf-hurufnya ada 6 huruf yang
dirumuskan dalamفرمن لب
2)
الاصمات (Ishmat)
·
Menurut bahasa
:
المنع
Berarti
menahan/tercegah/terhalang atau diam. Maksudnya adalah lawan dari pada Sifat Idzlaq. Yaitu huruf-huruf
yang tidak bertempat di ujung lidah atau ujung bibir. Huruf-huruf ini agak
lambat atau kurang cepat ketika terucapkan di banding dengan huruf-huruf
idzlaq.
Huruf-huruf ishmat adalah semua huruf
selain huruf idzlaq
2.
Sifat Huruf Yang Tidak Berlawanan
a.
الصفر (Shofir)
·
Menurut bahasa:
صوت
يصوت به البهام
Artinya : Berarti suara yang disuarakan oleh
binatang-binatang atau siul burung
·
Menurut istilah:
صوت
زائد يخرج بقوة من طرف اللسان والسنايا
Artinya: Suara tambahan atau lebih
yang keluar dengan kuat dari ujung lidah dan gigi seri.
Huruf-hurufnya adalah ص ز س
b.
القلقله (Qolqolah)
·
Menurut bahasa:
التحرك
والاضطراب
Artinya : Berarti bergerak dan
gemetar/memantul/goncangan pada makhroj hurufnya.Sehingga terdengar pantulan
suara yang kuat
·
Menurut istilah:
صوت
زائد قوي جهري يحدث في مخرج الحرف الساكن بعد ضغط المخرج
Artinya : Suara tambahan/lebih yang
kuat lagi jelas/nyaring terjadi pada makhroj huruf yang mati setelah menekan
kepada makhroj tersebut.
Huruf-hurufnya ada 5 yang dirumuskan
dalam : قط بجد
c.
اللين (Laiin)
·
Menurut bahasa :
ضد
الصعنوبة
Berati lawan
sulit/sukar/.susah/mudah/lemas/lunak. Artinya : Mengeluarkan huruf secara lunak
tanpa paksaan yaitu sifat dari pada huruf dan yang mati dan jatuh setelah
fathah.
·
Menurut istilah:
اخراج
الحرف من الفم بغير كلفة علي اللسان
Artinya : Mengeluarkan huruf dari
mulut dengan tanpa perasaan sulit/berat terhadap lidah.
d.
الانحراف (Inhirof)
·
Menurut bahasa :
الميل
والعدول
Berarti condong
dan mirip. Artinya condong huruf dari makhrojnya sendiri kepada makhroj lainya
itu sifatnya huruf : ل ر
ل Condong keluar atau keujung lidah
ر Condong kedalam serta sedikit kearah
lam
·
Menurut istilah :
ميل
الحرف عند خروجه الى طرف اللسان
Artinya : miringnya/condongnya huruf
ketika keluarnya huruf tersebut sampai keujung lidah
e.
التكرير (Takrir)
·
Menurut bahasa :
اعادالشئ مرة اواكثر
Berarti mengulang-ulang. Maksudnya
ialah ujung lidah tegetar ketika mengucapkan huruf ز
·
Menurut istilah:
ازتعاد
راءس اللسان عند النطق بالحرف وهو صفة لازمة للراء
Artinya : Bergetarnya pangkal lidah
ketika mengucapkan huruf. Yaitu suatu sifat yang mesti ada pada Ro
f.
التفشى (Tafasyi)
·
Menurut bahasa:
الانتشار
Berati meluas/tersebar. Maksudnya ialah meratanya angin
dalam mulut. Ketika mengucapkan huruf ش hingga
bersambung dengan makhroj ض
·
Menurut istilah:
انتشار
الريح في الفم عند النطق بالحرف
Artinya :
tersebarnya angin dimulut ketika mengucapkan huruf.
g.
الاستطالة (Istitholah)
·
Menurut bahasa :
الامتداد
Berarti
memanjang. Yaitu memanjang suara ض dari permulaan tepi lidah hingga
penghabisan lidah (bersambung dengan makhroj ل )
·
Menurut istilah:
امتداد
الصوت من اول حافة اللسان الى اخرها
Artinya : memanjangnya suara dari
mulai pinggir lidah sampai akhirnya (ujung lidah)
h.
الغنة (Gunnah)
·
Menurut bahasa:
صوت
يخرج من الخيشوم
Berarti berdengung/suara yang keluar dari
pangkal hidung.
·
Menurut istilah:
صوت
جهرى يخرج من الخيشوم لاعمل للسان فيه
Artinya : Suara yang jelas/nyaring
yang keluar dari lobang hidung yang tidak menggunakan lidah dalam
pengucapannya.
Yang harus di baca dengung di
antarannya:
1) ن dan مbaik hidup maupun mati yang idzhar
2) .اخفاء / اخفاء شفوى
3) ادغام
Gunnah adalah
sifat yang tetap bagi kedua huruf ini ( نdan م). Hanya saja
waktu tasydid lebih kuat dari waktu idghom waktu idghom lebih kuat dari waktu
sukun sehingga waktu sukun lebih kuat dari pada waktu hidup.
i.
التفخيم (Tafkhim)
·
Menurut bahasa Tebal,
Menurut istilah:
النطق
بالحرف غليظا ممتلئ الفم
Artinya: mengucapkan huruf dengan
tebal memenuhi mulut
j.
الترقيق (Tarqiq)
·
Menurut bahasa Tipis,
Menurut istilah:
النطق
بالحرف تحفيفا غيرممتلئ الفم
Artinya: mengucapkan huruf dengan
ringan/tipis tidak memenuhi mulut
k.
الاخفاء (Ikhfa)
·
Menurut bahasa التتر berarti Samar, menurut istilah:
عبارة
عن النطق بحرف ساكن عار اى خال عن التشديد على صفة بين الاظهار والادغام مع بقاء
الغنة فى الحرف الاول وهو النون الساكنة والتنوين
Artinya: Ibarat mengucapkan huruf
yang mati yang sepi dari tasyid pada sifat diantara idzhar dan idghom dengan
tetapnya ghunnah dalam huruf yang pertama yaitu nun mati dan tanwin.
C.
Pengertian
dan Pengelompokkan Ahkamul Huruf
Ahkamul Huruf adalah hubungan antar huruf-huruf Hijaiyah.
Atau bisa di artikan hukum bacaan dalam Al-Qur’an. Dalam hukum ini ada begitu
banyak pembagiannya, namun dalam pembahasan ini akan di bagi menjadi 6
pembagian, diantaranya :
1.
Hukum nun mati & tanwin
Hukum
nun mati dan tanwin adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika nun mati
atau tanwin bertemu huruf-huruf tertentu. Hukum ini terdiri dari 4 jenis,
yaitu:
a.
Idhar (اظهار)
Idhar
artinya jelas atau terang, Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan
salah satu huruf halqi hukum bacaanya di sebut idhar. Huruf halqi ada enam
yaitu:اح
خ ع غ ﻫ
Contoh
bacaan idhar:
Huruf
|
Nun
mati
|
Tanwin
|
ا
|
مَنْ اَمَنَ
|
رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ
|
ح
|
عَنْ حَرَامِكَ
|
نَارٌحَامِيَّةٌ
|
خ
|
مَنْ خَشِيَ
|
ذَرَّةٍ خَيْرًا
|
ع
|
مِنْ عِلْمٍ
|
سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
|
غ
|
مِنْ غِلٍّ
|
اَجْرٌ غَيْرٌ
|
ﻫ
|
مِنْ هَادٍ
|
جُرْفٍ هَارٍ
|
b.
Idgham (اذغام)
Idgham
artinya memasukan atau melebur, apabila nun mati atau tanwin bertemu huruf
idgham yaitu:
ي
ن م و ل ر
maka
wajib di baca idgham, cara membacanya seolah mentasydidkan nun mati atau
tanwin. Idgham terbagi dua: idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.
1) Idgham bighunnah
Hukum
bacaannya wajib di baca berdengung dengan meleburkan suara nun mati atau tanwin
ke dalam huruf idgham bighunnah yaitu: ي ن م و
Contoh idgham bighunnah:
Huruf
|
Nun mati
|
Tanwin
|
|
ي
|
مَنْ يَقُوْلُ
|
يَوْمَئِذٍ يَصْدُ رٌ
|
|
ن
|
مِنْ نِعْمَةٍ
|
حِكْمَةٍ نَا فِعَةٍ
|
|
م
|
مِنْ مَسْدٍ
|
عَا بِدٌ مَا عَبَدْتُمْ
|
|
و
|
مِنْ وَرَاءِهِمْ
|
خَيْرٌ وَاَبْقَى
|
Ketentuan
bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu
kata. Hukum bacaannya wajib dibaca idhar/jelas nun matinya. Contoh:دُنْيَا- بُنْيَانٌ قِنْوَانٌ-
صِنْوَانٌ-
2)
Idgham bilaghunnah
Idgham
bilaghunnah artinya memasukkan atau meleburkan tanpa berdengung. Apabila nun
mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bilaghunnah yaitu: ل ر
Contoh bacaan idgham bilaghunnah:
Huruf
|
Nun mati
|
tanwin
|
ل
|
مِنْ لَدُ نْكَ
|
هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ
|
ر
|
مِنْ رَبِّكَ
|
خَيْرٌ رَازِقِيْنَ
|
c.
Iqlab
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila
nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ب maka hukum bacaannya disebut iqlab.
Cara membacanya adalah bunyi nun mati atau tanwin berubah menjadi mim. Huruf
iqlab hanya satu yaitu ب .
Contoh bacaan iqlab:
Huruf
|
Nun mati
|
Tanwin
|
ب
|
مِنْ بَعْدِهِمْ
|
سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ
|
d.
Ikhfa
Ikhfa
artinya menyamarkan atau menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin. Maksudnya
bunyi nun mati atau tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta
cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan dibaca ikhfa apabila nun mati
atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu: ت- ث- ج- د- ذ- ز- س- ش- ص- ض- ط- ظ-
ف- ق- ك
Contoh bacaan ikhfa:
Huruf
|
Nun mati
|
Tanwin
|
ت
|
فَمَنْ تَبِعَ
|
جَنَّتٍ تَجْرِى
|
ث
|
فَمَنْ ثَقُلَتْ
|
شِهَا بٌ ثَاقِبٌ
|
ج
|
اِنْ جَاءَكُمْ
|
خَلْقٍ جَدِ يْدٍ
|
د
|
اَنْدَا دًا
|
دَكَّا دَكَّا
|
ذ
|
مِنْ ذَهَبٍ
|
نَا رًا ذَاتَ لَهَبٍ
|
ز
|
وَاَنْزَلْنَا
|
صَعِيْدًا زَلَقًا
|
س
|
اَلْاِ نْسَانٌ
|
سَلَمًا سَلَمًا
|
ش
|
مِنْ شَرِّمَا خَلَقْ
|
عَذَا بٍ شَدِ يْدٍ
|
ص
|
عَنْ صَلاَ تِهِمْ
|
عَمَلًا صَا لِحًا
|
ض
|
مَنْضُوْدٍ
|
مُسْفِرَةٌ ضَا حِكَةٌ
|
ط
|
مِنْ طَيِّبَا تٍ
|
بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ
|
ظ
|
مِنْ ظُهُوْرِهِمْ
|
حُرَّاءً ظَاهِرَةً
|
ف
|
اَنْفُسِهِمْ
|
مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ
|
ق
|
مِنْ قَبْلِ
|
رِزْقًا قَالُوْا
|
ك
|
مَنْ كَانَ يَرْجُوْ
|
نَا صِيَةٍ كَا ذِ بَةٍ
|
2.
Hukum mim mati
Hukum
mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid sebagaimana halnya hukum nun
mati. Mim mati atau mim sukun apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah
maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idgham mimi, dan idhar
syafawi.
a.
Ikhfa syafawi
Ikhfa
syafawi adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim. Hukum bacaan disebut
ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf ba (ب ) . adapun cara membanya adalah di
bunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.
Contoh : وَمَالَهُمْ بِذَالِكَ – تَرْمِيْهِمْ
بِحِجَا رَةٍ
b.
Idgham mimi
Hukum
bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengan mim yang sejenis.
Cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasydidkan dan
wajib dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut idgham mutamatsilain
(idgham yang hurufnya serupa atau sejenis.
Contoh : وَمَالَهُمْ مِنَ اللهِ – اِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ
c.
Idhar syafawi
Idhar
syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah
selain huruf mim dan ba, maka hukum bacaannya disebut idhar syafawi. Cara
membacanya bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas tanpa berdengung di
bibir dengan mulut tertutup.huruf-huruf idhar syafawi adalah 26 huruf yaitu: ا- ت- ث- ج- ح- خ- د- ذ- ر- ز- س- ش-
ص- ض- ط- ظ- ع- غ- ف- ق- ك- ل- ن- و- ه- ي
Contoh : فَلَهُمْ اَجْرٌ – عَلَيْهِمْ
حَافِظِيْنَ- وَلَهُمْ عَذَابٌ
3.
Hukum RO’
Hukum membaca ro’ itu ada dua yaitu:
a.
Tafkhim
Yaitu
ro’ yang dibaca berat atau tebal ketika mengucapkan huruf ini, maka bibir
dibawah terangkat naik. Sedangkan untuk ukuran getaran ro’ paling banyak adalah
tiga getaran dan tidak boleh lebih dari tiga getaran. Adapun ciri-ciri ro’ yang
dibaca tebal adalah sebagai berikut:
1) Ro’
yang berharokat fathah atau dhommah. Contoh :رَحْمَةٌ – رَبَّنَا
2) Ro’
mati jatuh setelah harokat fathah atau dhommah. Contoh: يَرْزَقُ – يُرْزَقُوْنَ
3) Ro’
mati jatuh setelah harokat kasroh dan bertemu drngan huruf isti’la dalam satu
kalimat. Jumlah hurufnya ada tujuh yaitu: خ- ص- ض- غ- ط- ظ- ق. Contoh : لَبِا لْمِرْصَادِ – مِنْ
كُلِّ فِرْقَةٍ
Tetapi
jika ro’ mati jatuh setelah kasroh dan meskipun bertemu dengan huruf isti’la
tetapi tidak dalam satu kalimat, maka ro’ tetap dibaca tipiz.
Contoh :قَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلاَ
4) Ro’
mati didahului oleh hamzah washol (baik harokat fathah, kasroh, atau dhommah).
Contoh : اِرْجِعِى
b.
Tarqiq
Yaitu
ro’ yang dibaca tipis atau ringan. Sedangkan ciri-cirinya adalah sebagai
berikut:
1)
Semua ro’ yang berharokat kasroh,
baik diawal, tengah, atau akhir kalimat. Contoh : كَا فِرِيْنَ- اَرِنَا الَّذِيْنَ
2)
Ro’ mati jatuh setelah harokat
kasroh asli dan sambung sekaligus tidak bertemu dengan salah satu huruf
isti’ladalam satu kalimat. Contoh :
وَقَالَفِرْعَوْنَ- وَاصْطَبِرْ
3)
Semua ro’ yang mati tidak asli
(karena waqof) baik ro’ berharokat fathah, dhommah atau kasroh dan selama ro’
tidak jatuh setelah harokat fathah atau dhommah. Contoh : اَلسَّحْرُ- اَلسَّرا ئِرُ
4)
Ro’ mati jatuh setelah harokat
kasroh meski bertemu dengan huruf isti’la tetapi tidak dalam satu kalimat.
Contoh : وَلَا
تُصَعِّرُ خَدَّ كَ
5)
Ro’ mati sebab waqof dan didahului
oleh ya mati. Contoh : خَيْرٌ- خَبِيْرٌ
4.
Hukum nun dan mim yang bertasydid
Apabila
ada huruf nun dan mim bertasydid maka hukum bacaannya disebut ghunnah. Adapun
tempat keluarnya ghunnah pada jalur hidung, sedangkan lamanya bacaan ghunnah
adalah satu alif atau dua harokat, membacanya harus
harus dibaca dengan suara dengung.
Contoh: بِرَبِّ النَّا سِ- ثُمَّ كَلَّا
5.
Hukum lam ta’rif (Alif Lam)
Berdasarkan cara membacanya alif lam
di bagi menjadi 2 macam:
a.
Alif lam qamariyah
Yakni
alif lam yang dibaca jelas tanpa melebur bacaannya, ketika menghadapi salah
satu huruf alif lam qamariyah. Adapun huruf alif lam qamariyah ada 14 yaitu: ا- ب- ج- ح- خ- ع- غ- ف- ق- ك- م- و-
ه- ي
Contoh: اَلْاَحَدُ- اَلْبَصِيْرُ-
اَلْحَمْدُ- اَلْخَبِيْرُ- اَلْكَرِيْمُ
b.
Alif lam syamsiyah
Yakni
alif lam yang dibaca idgham, membaca alif lam ini dileburkan kepada huruf
setelahnya (masuk kedalam huruf berikutnya) apabila bertemu dengan salah satu
huruf alif lam syamsiyah. Adapun huruf alif lam syamsiyah ada 14 yaitu: ت- ث- د- ذ- ر- ز- س- ش- ص- ض- ط- ظ-
ل- ن
Contoh: اَلصَّلَاةُ- اَلدِّيْنُ- اَللَّيْلُ-
اَلنَّوْرُ- اَلرَّحِيْمِ
6.
Hukum qalqalah
Qalqalah
adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara
membalik dengan bunyi rangkap. Adapun huruf qalqalah ada lima yaitu: ق- ط- ب- ج- د. Qalqalah terbagi
dua yaitu:
a.
Qalqalah kubra (besar) yaitu
qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf. Cara membacanya
dikeraskan qalqalahnya.
Contoh: مَاخَلَقَ- اُوْلُوا الْاَلْبَابِ-
زَوْجٍ بَهِيْجٍ
b.
Qalqalah sugra (kecil) yaitu huruf
qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak waqaf padanya. Cara membacanya kurang
dikeraskan qlqalahnya.
Contoh: يَقْطَعُوْنَ- اِلَّا اِبْلِيْسَ-
وَمَا اَدْرَاكَ
BAB III
Penutup
Kesimpulan
·
Makharijul Huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf pada saat
dilafalkan
Terdapat 17 Makhraj yang
diklasifikasikan menjadi 5 tempat, yaitu:
1.
Al-Halqi / Tenggorakan
, terdapat 3 Makhraj
2.
Al-Lisani / Lidah, terdapat 10 Makhraj
3.
Asy-Syafawi /bibir , terdapat 2 Makhraj
4.
Al-Jaufi /
Rongga Mulut, terdapat 1 Makhraj
5.
Al-Khaisyhumi /
Pangkal Hidung, terdapat 1 Makhraj
·
Sifatul hurul adalah sifat huruf-huruf hijaiyah
dalam melafalkan dan membacanya. Pembagiannya adalah :
1.
Sifat Huruf Yang Berlawanan
2.
Sifat Huruf Yang Tidak Berlawanan
·
Ahkamul Huruf adalah hubungan antar huruf-huruf Hijaiyah.
Atau bisa di artikan hukum bacaan dalam Al-Qur’an. Dalam hukum ini ada begitu
banyak pembagiannya, namun dalam pembahasan ini akan di bagi menjadi 6
pembagian, diantaranya :
Hukum nun
mati & tanwin
1.
Hukum mim
mati
2.
Hukum RO’
3.
Hukum nun
dan mim yang bertasydid
4.
Hukum lam
ta’rif (Alif Lam)
5.
Hukum qalqalah
DAFTAR PUSTAKA
- http://hukumbacaanalquran.blogspot.com/2012/04/ahkamul-huruf.html
- http://protonicatv.blogspot.com/p/tajwid-hukum-bacaan-nun-mati-idhar.html
- http://tajwid3d.blogspot.com/2012/10/hukum-membaca-ro.html
- http://chikmatus.blogspot.com/2012/12/hukum-mim-dan-nun-yang-bertasydid.html
- http://angga-malik-blogger.blogspot.co.id/2014/11/ahkamul-huruf-hukum-bacaan-al-quran.html
- http://ippnuteni.blogspot.co.id/2012/10/makalah-sifat-sifat-huruf.html#!/2012/10/makalah-sifat-sifat-huruf.html
- http://www.ilmutajwid.com/pengertian-makharijul-huruf/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar