BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, berdoa dan berdzikir
sangat penting untuk diterapkan khususnya bagi umat Muslim, karena kedua
aktivitas tersebut merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya,
Allah Subhanahu Wata’ala. Namun dalam prakteknya antara dzikir dan doa jarang
sekali diterapkan, walau mungkin ada itu pun hanya sebagian manusia yang selalu
menerapkannya.
Kebanyakan orang mengamalkan doa dan dzikir pada
saat waktu dan keadaan tertentu. Seperti halnya berdoa, berdoa hanya dilakukan
oleh manusia saat ada kemauan (menginginkan sesuatu) yang dimana dia berpikir
hanya Allah Subhanahu Wata’ala-lah yang bisa membantu merealisasikan
keinginannya itu. Begitupun dengan berdzikir, jarang sekali manusia mengamalkan
dzikir dalam kehidupan sehari-hari, terkadang manusia berdzikir dan mengingat
Allah Subhanahu Wata’ala hanya saat dalam kesusahan dan tertimpa masalah saja.
Dzikir adalah suatu kegiatan atau cara yang
dilakukan oleh seorang hamba dalam mengingat Allah Subhanahu Wata’ala.. Dalam
dzikir seorang hamba memuji dan mengagungkan kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala
dengan merasa bahwa kita hanyalah seorang hamba yang lemah tak berdaya dan
hanya Allah Subhanahu Wata’ala-ah yang Maha Kuasa. Maka dari itu, kita seorang
hamba-Nya hanyalah bagian kecil dari kekuasaan-Nya.
Doa adalah suatu cara atau aktivitas seorang
hamba dengan Allah Subhanahu Wata’ala, dimana seorang hamba memohon dan meminta
kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dengan maksud dalam hati bahwa keinginannya
dapat terkabulkan.
Kita diperbolehkan berdoa hanya kepada Allah Subhanahu
Wata’ala. karena sebagaimana kita tahu bahwa Allah Subhanahu Wata’ala merupakan
satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan hanya satu-satunya tempat bagi
seorang hamba untuk mengadu, mengeluh dan memohon pertolongan. Karena tiada
daya dan upaya selain kekuasaan dan pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala..
Maka dari itu penulis akan memberitahukan
pentingnya manusia untuk berdzikir dan berdoa dalam kehidupan sehari-hari.
Karena penerapan dzikir dan doa sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Dzikir dan Doa?
2.
Apa saja macam-macam Dzikir dan Doa?
3.
Apa saja manfaat Dzikir dan Doa?
4.
Seberapa penting Dzikir dan Doa dalam kehidupan sehari-hari?
C.
Tujuan
1.
Untuk menambah pengetahuan tentang dzikir dan doa
2.
Untuk menambah wawasan tentang pengertian dari dzikir dan doa
3.
Untuk mengetahui manfaat dan penerapan dzikir dan doa
4.
Untuk mengetahui pentingnya dzikir dan doa dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dzikir dan Doa
1.
Pengertian Dzikir
Dzikir merupakan ibadah yang paling ringan,
sekaligus paling besar kedudukannya dan paling utama di sisi-Nya. Hal ini
dikarenakan gerak lidah adalah gerakan yang paling ringan dan paling mudah dari
segenap anggota badan lainnya. Seandainya anggota badan lainnya bergerak
sebanyak lidah bergerak (karena dzikir), niscaya ia akan letih, dan yang
demikian itu tidak mungkin dilakukan. (Ibnul Qayyim Al Jauziyyah, 2014:36)
Dzikir menurut bahasa adalah ingat akan sesuatu atau menyebut akan
sesuatu. Dzikir menurut istilah Ahli Sufi[1]
adalah ingat Asma Allah Subhanahu Wata’ala. dengan sarana apa saja baik secara
dhohir atau dalam bathin. Orang yang senantiasa berdzikir maka akan merasa
tentram dan tenang dalam hidupnya sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala.
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
ûÈõuKôÜs?ur
Oßgç/qè=è%
Ìø.ÉÎ/
«!$#
3 wr&
Ìò2ÉÎ/
«!$#
ûÈõyJôÜs?
Ü>qè=à)ø9$#
ÇËÑÈ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram.[2] (Q.S.
Al-Ra’d:28)
2.
Pengertian Doa
Doa adalah ibadah yang paling utama. Barangsiapa
yang berdoa maka dia sedang meniti keselamatan. Ibadah doa sangat berpengaruh
pada kehidupan lahir dan batin, dunia dan akhirat. (Efri Aditia, 2011:3)
Manusia sebagai seorang hamba mesti berdoa karena
manusia lemah dan fakir[3].
Orang yang tengah mengalami kesulitan akan sangat tahu keadaan ini karena ia
merasakannya. Tak ada manusia di dunia yang tak mengalami kesulitan, tak ada
manusia yang kebal penyakit. Bahkan hanya dengan sebuah virus yang tak terlihat
pun manusia bisa binasa. (Efri Aditia,
2011:5)
Menurut bahasa doa berasal dari kata da’a [4]
yang artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’[5]
doa berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah
dari sesuatu yang memudharatkan.
Manusia dianjurkan untuk tadharu’[6]
seperti yang dilakukan oleh orang-orang sahih dimana mereka selalu
memanjatkan doa dalam keadaan apapun (tidak hanya berdoa ketika sedang susah
saja). Tadharu’ juga dapat menambah kemantapan jiwa seorang hamba.
Sebagaimana firman
Allah Subhanahu
Wata’ala.. :
÷É9ô¹$#ur
y7|¡øÿtR
yìtB
tûïÏ%©!$#
cqããôt
Næh/u
Ío4rytóø9$$Î/
ÄcÓÅ´yèø9$#ur
tbrßÌã
¼çmygô_ur
( wur
ß÷ès?
x8$uZøtã
öNåk÷]tã
ßÌè?
spoYÎ
Ío4quysø9$#
$u÷R9$#
( wur
ôìÏÜè?
ô`tB
$uZù=xÿøîr&
¼çmt7ù=s%
`tã
$tRÌø.Ï
yìt7¨?$#ur
çm1uqyd
c%x.ur
¼çnãøBr&
$WÛãèù
ÇËÑÈ
dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan
dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.(Q.S.
Al-Kahfi : 28)
B.
Macam-macam Dzikir dan Doa
1.
Macam-macam Dzikir
Dzikir terbagi menjadi beberapa macam, adapun macam-macam Dzikir
adalah sebagai berikut:
a.
Dzikir dengan lidah (lisan)
Dzikir dengan lisan dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat
dzikir, baik dengan suara jelas (jahar)[7] atau
samar (sir)[8].
Kalimat-kalimat dzikir yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam. adalah merupakan kalimat thayyibah[9]
antara lain sebagai berikut:
·
اللهُ سُبْحاَنَ
·
الْحَمْدُ
لِلَّهِ
·
اللهُ إِلاَّ إِلهَ لاَ
·
اکبر الله
·
استغفر
الله العظيم
·
لاَ هَوْلَ وَلاَ
قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ
b.
Dzikir dengan fikir
Dzikir dengan fikir dilakukan dengan merenungkan ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala.. dan merupakan dzikir
yang sangat tinggi nilainya, di samping dapat memantapkan iman, juga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan.
c.
Dzikir dengan perasaan
Dzikir dengan perasaan dilakukan dengan berhuznuzan[10]
kepada Allah Subhanahu
Wata’ala.. dan merasakan indahnya rahmat yang telah dikucurkan-Nya kepada
kita,sehingga dapat merubah perasaan negatif menjadi positif. Beberapa contoh
dzikir dengan perasaan adalah dengan merasa dekat dengan Allah Subhanahu Wata’ala, merasa dilindungi
Allah Subhanahu
Wata’ala, merasa disayangi Allah Subhanahu Wata’ala, mendapat karunia dari Allah Subhanahu Wata’ala. Allah Subhanahu Wata’ala memberikan segala
kebaikan, sedangkan yang buruk diakibatkan oleh kesalahan kita.
d.
Dzikir dengan keyakinan
Dzikir dengan keyakinan adalah mantapnya aqidah tauhid dalam
perjalanan hidup, bahwa segala sesuatu terjadi hanya menurut kehendak Allah
Subhanahu Wata’ala yang disebut dengan Tauhid Rububiyah[11]),
dan adanya keyakinan yang utuh bahwa hanya Allah Subhanahu Wata’ala-lah yang berha
disembah, yang kemudian dikenal dengan Tauhid Uluhiyah[12].
Orang yang selalu mengamalkan dzikir dengan keyakinan yang
sampai ke lubuk hati terdalam tidak akan terkagum-kagum kepada apapun dan
siapapun, kecuali hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.. godaan terbesar dalam Dzikir ini adalah syirik[13]).
e.
Dzikir dengan perbuatan
Dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan sikap taat dan patuh
terhadap aturan Allah Subhanahu Wata’ala, baik dalam hal aqidah, ibadah
maupun mu’amalah[14]).
Sehingga segala gerak dan langkah serta tutur kata memancarkan akhlak yang
penuh rahmah, berbudi luhur dan jauh dari akhlak tercela (madzmumah)[15].
2.
Macam-macam Doa
Doa terbagi menjadi beberapa macam, adapun macam-macam Doa
adalah sebagai berikut:
a.
Doa untuk kebutuhan sehari-hari, seperti doa
makan, doa mau tidur, dan lain lain
b.
Doa untuk meminta keselamatan dunia dan
akhirat
c.
Doa untuk orang tua
d.
Dan lain lain.
C.
Manfaat Dzikir dan Doa
1.
Manfaat Dzikir
Sebagaimana fungsi dari Dzikir itu sendiri yang mana dzikir
membuat orang yang membacanya menjadi tenang, maka dzikir pun memiliki banyak
manfaat diantaranya sebagai berikut:
a.
Dzikir membawa seseorang untuk mendapatkan
keberuntungan berupa Surga.
b.
Ahli dzikir akan diumumkan sebagai ahlul
karam[16]
oleh Allah Subhanahu
Wata’ala.. di hari kiamat
c.
Dzikir meninggikan derajat seseorang
d.
Orang yang selalu berdzikir dengan rutin, maka
ia akan memperoleh keutamaan di hari kiamat dengan mengalahkan yang lainnya
e.
Dzikir menyempurnakan pahala jihad[17]
f.
Orang
yang selalu (rutin) berdzikir akan mendapat ampunan dan pahala yang besar
g.
Dzikir adalah amalan yang dicintai Allah Subhanahu Wata’ala, maka orang yang ahli
dzikir pun akan dicintai Allah Subhanahu Wata’ala
h.
Dzikir menolak syaitan dan menghancurkannya
i.
Dzikir
membuat hati tenang
j.
Hilangnya
duka cita dari hati
k.
Dzikir membuat Allah Subhanahu Wata’ala. SWT. menjadi ridho
l.
Dzikir
menjadikan hati gembira dan lapang
m. Dzikir menguatkan hati
dan beban
n.
Dzikir membuat hati dan wajah bercahaya
p.
Menumbuhkan kedekatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
q.
Diingat oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
r.
Dzikir
dapat menggugurkan dosa sekaligus menghilangkannya
s.
Dzikir menyelamatkan dari siksa Allah Subhanahu Wata’ala dan Dzikir merupakan
kekuatan
t.
Orang
yang ahli dzikir diliputi malaikat, dituruni rahmat[19],
mendapatkan kedamaian, dibanggakan Allah Subhanahu Wata’ala di hadapan malaikat
u.
Dzikir menghindarkan dari ghibah dan namiimah[20]
v.
Dzikir adalah cahaya bagi ahli dzikir baik di
dunia, di alam kubur, dan di akhirat kelak
(Ibnul Qayyim Al Jauziyyah: 2014)
2.
Manfaat Doa
Syekh Sayyid Tantawi, Syaikhul[21]
Azhar di Mesir, merangkum tiga manfaat doa dalam tiga point, yaitu sebagai
berikut:
a.
Doa berfungsi untuk menunjukkan keagungan
Allah Subhanahu
Wata’ala kepada hamba-hamba-Nya yang lemah. Dengan doa seorang hamba menyadari
bahwa hanya Allah Subhanahu
Wata’ala-lah yang memberi nikmat, menerima taubat, dan memperkenankan
doa-doanya. Doa berfungsi mendorong hamba-Nya untuk selalu bersyukur. Sebab
rasa syukur itu pula mendorong hamba-Nya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.
b.
Doa mengajari kita agar merasa malu kepada
Allah Subhanahu
Wata’ala, sebab manakala ia tahu bahwa Allah Subhanahu Wata’ala akan selalu
mengabulkan doa-doanya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-nikmat-Nya.
c.
Doa mengalihkan hiruk-pikuk kehidupan dunia
keharibaan tafakur dan kekudusan munajat[22]
kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala. memutuskan syahwat[23]
duniawi yang fana menuju ketenangan hati dan ketentraman jiwa.
D.
Pentingnya Dzikir dan Doa dalam Kehidupan
Sehari-hari
Dzikir dan doa adalah dua kegiatan yang saling
berhubungan. Dalam pelafalan doa setelah sholat diawali dengar dzikir karena
seorang hamba sangat dianjurkan untuk selalu berdzikir memuji Allah Subhanahu Wata’ala atas keagungan dan
kekuasan-Nya namun seorang hamba pun diharuskan untuk senantiasa berdoa
(meminta ampunan, pertolongan hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.), alangkah sombongnya
orang yang tidak pernah berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, seakan-akan dia tidak
butuh Allah Subhanahu
Wata’ala. dan bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan Allah Subhanahu Wata’ala..
Sangat mustahil semua yang terjadi dan semua
yang ada di langit, bumi serta isinya tidak ada campur tangan Allah Subhanahu Wata’ala.. bagaimana tidak,
kehidupan kita di bumi ini sudah diatur dan menjadi kehendak-Nya namun sesuatu
yang bersifat buruk pada kehidupan dan diri kita bisa diubah oleh tindakan yang
baik (perubahan) namun kita juga jangan lupa berdoa agar Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa meridhoi
dan menjadikan berkah atas hidup kita di dunia dan di akhirat kelak.
Penerapan dzikir dan doa dalam kehidupan
sehari-hari sangatlah penting, dimana orang yang ahli dzikir dan doa akan Allah
Subhanahu Wata’ala anugerahkan kehidupan
yang baik, nyaman, tentram dan ada dalam lindungan-Nya. Kepentingan dzikir dan
doa adalah dalam kehidupan sehari-hari dapat mencetak manusia-manusia yang
taqwa[24],
memiliki akhlaqul karimah[25]),
terhindar dari perbuatan tercela dan menumbuhkan kasih sayang Allah Subhanahu Wata’ala kepada hamba-Nya.
Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wasallam adalah seorang pendoa. Beliau berdoa setiap saat, dalam
sendiri, saat berperang, dan saat damai. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
Wasallam menyebut bahwa doa merupakan inti ibadah. Ibadah sendiri selamanya
adalah media agar hamba dapat dekat dengan-Nya dan terhubung secara lahir
bathin[26]
dengan Tuhannya. (Efri Aditia: 2011)
E.
Adab Berdzikir dan Berdo’a
1.
Adab Berdzikir :
a. Duduk ditempat yag suci seperti
duduknya didalam shalat.
b. Meletakkan kedua telapak tangannya
di atas kedua pahanya.
c. Mengharumkan tempatnya untuk
berdzikir dengan bau wewangian, demikian pula dengan pakaian di badannya.
d. Memakai pakaian yang halal dan suci.
e. Memilih tempat yang gelap dan sepi
jika memungkinkan.
f. Memejamkan kedua belah mata, karena
hal itu akan dapat menutup jalan indra dhohir, karena dengan tertutup indra
dhohir akan menjadi penyebab terbukanya indra hati / bathin.
g. Jujur dalam berdzikir.
h. Ikhlas.
i. Menghadirkan makna dzikir dalam
hati.
j. Mengosongkan hati dari segala apapun
selain Allah Subhanahu Wata’ala
2.
Adab Berdo’a
Di
antara adab berdo’a dan beberapa faktor penyebab dikabulkan do’a adalah sebagai
berikut:
a. Iklash karena Allah semata (QS.
Al-Mu’min: 14), (Qs. Al-Bayyinah: 5)
b. Mengawalinya dengan pujian dan
sanjungan kepada Allah, lalu di ikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah
dan diakhiri dengan hal yang sama.
c. Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan
do’a, serta yakin akan dikabulkan.
d. Mendesak dengan penuh kerendahan
dalam berdo’a dan tidak terburu-buru.
e. Menghadirkan hati dalam do’a.
f. Memanjatkan do’a, baik dalam keadaan
lapang maupun susah.
g. Tidak boleh berdo’a dan memohon
sesuatu kecuali hanya kepada allah semata.
h. Tidak boleh mendo’akan keburukan
kepada keluarga, harta, anak, saudara, teman, maupun orang lain serta diri
sendiri.
i. Merendahkan suara ketika berdo’a,
(QS. Al-A’raaf: 55, 205).
j. Mengangkat kedua tangan ketika
berdo’a.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
B.
Kesimpulan
·
Dzikir merupakan cara seorang hamba dalam
memuji Allah Subhanahu
Wata’ala.., ahli dzikir akan merasa tenang dan tentram hidupnya. Dzikir
memiliki banyak sekali manfaat salah satu di antaranya adalah diberi kenikmatan
dan jaminan surga; mendapat pahala yang besar; diampuni dosa-dosanya; didoakan
oleh malaikat.
·
Doa merupakan cara seorang hamba dalam
berkomunikasi dengan Allah Subhanahu Wata’ala.. doa berisi tentang permohonan seorang hamba
kepada-Nya dengan berharap bahwa Allah Subhanahu Wata’ala. SWT. mengabulkan
keinginan (doa) nya. Doa pun memiliki banyak manfaat yaitu menghindarkan kita
dari sikap sombong, angkuh; menjadikan kita seorang hamba yang tidak lupa diri
yakni merasa tidak bisa apa-apa tanpa bantuan dan pertolongan-Nya; menjadikan
kita seseorang yang bersyukur jika memang Allah Subhanahu Wata’ala.. mengabulkan doa
kita.
·
Dzikir dan doa sangat penting dalam kehidupan
karena keduanya saling berkaitan dan merupakan ibadah yang berfungsi sebagai
sarana seorang hamba berkomunikasi dengan sang khalik agar menjadikan
kita menjadi seorang hamba yang bertaqwa dan tidak kufur.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, Efran (2011), Doa-Doa
Dari Hadits. Cibubur: PT. Variapop Group
Qayyim, Ibnul (2014), Faedah Dzikir yang Menakjubkan. _____:
Pustaka Ibnu ‘Umar
Febrian, Bayu. (2013). Macam-Macam Dzikir dan Fungsinya. (online)
diakses di
tentangislam99.blogspot.com/2013/06/macam-macam-dzikir-dan-fungsinya_7039.html?m=1
Mujahadah, Halaqoh. (2012). Perintah Dzikir. (online)
diakses di https://m.facebook.com/permalink.php?id=415589355121227&story_fbid=545665402113621
Munir, Taufiq. (2014). Manfaat Berdoa. (online) diakses
di www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1054:manfaat-
Satria, Harapan. (2008). Pengertian Doa. (online) diakses
di harapansatria.blogspot.com/2008/05/pengertian-doa.html?m=1
·
http://iisihsani.blogspot.co.id/2015/02/makalah-fiqih-dzikir-dan-doa.html
(Diakses Kamis, 3 Maret 2016)
[1] Ahli Sufi adalah istilah untuk orang-orang
yang mendalami ilmu Tassawuf, yaitu ilmu tentang ketakwaan kepada Allah SWT.
[2] Maksud dari Q.S. Al-Ra’d:28 adalah
barangsiapa yang selalu mengingat Allah SWT., hatinya akan menjadi tentram dan
tenang.
[3] Fakir adalah orang yang amat
sangat sengsara hidupnya, sangat lemah tidak memiliki tenaga bahkan harta.
[4] Da’a adalah kata dalam
Bahasa Arab yang berarti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah SWT.)
[5] Syara’ merupakan syariat
agama (Islam) yang merupakan pokok ajaran Allah SWT. dan Rasul-Nya.
[6] Tadharu’ adalah tunduk,
merendahkan diri dan kesadaran atas kehadirat Allah SWT.
[7] Jahar adalah mengeraskan
suara saat dzikir
[8] Sir adalah menyamarkan suara
saat dzikir
[9] Kalimat thayyibah adalah
kalimat-kalimat yang mempunyai makna mensucikan dan mengagungkan asma Allah
SWT.
[10] Berhusnuzan adalah berbaik sangka atau
berpikiran positif.
[11] Tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah SWT.
dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya.
[12] Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan segala
bentuk peribadatan bagi Allah SWT., seperti berdoa, tawakal, dan lain lain.
[13] Syirik adalah menyekutukan Allah SWT.
[14] Aqidah berarti kepercayaan atau keimanan yang
teguh seorang mukmin, ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT. disertai
dengan rasa kecintaan kepadaNya, mu’amalah adalah istilah yang digunakan untuk
permasalahan selain ibadah.
[15] Akhlak Tercela (Madzmumah) adalah tingkah
laku atau perbuatan jahat yang merusak iman dan menjatuhkan martabat manusia.
[16] Ahlul Karam merupakan orang yang terhormat
dan dimuliakan.
[17] Jihad adalah mencurahkan segala kemampuan
manusia dalam suatu tujuan.
[18] Muhabbah adalah cinta kepada Allah SWT.
Muraaqabah adalah pengawasan atau mengawasi diri.
[19] Rahmat adalah suatu anugerah Allah SWT.
kepada hamba-hambaNya yang terpilih.
[20] Ghibah adalah mengumpat, menggunjing (gosip)
orang lain. Namiimah adalah adu domba.
[21] Syaikhul adalah gelar yang sudah digunakan
untuk menyebut para Imam-Imam besar dalam sejarah Islam yang panjang.
[22] Tafakur adalah perenungan terhadap
tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Munajat adalah isi doa yang sepenuh hati
kepada Allah SWT. untuk mengharapkan keridhoan, ampunan, bantuan, hidayat-Nya
dll
[23] Syahwat adalah hawa nafsu.
[24] Taqwa adalah menjalankan semua perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
[25] Akhlaqul Karimah adalah perilaku terpuji
(baik) dengan menjalankan segala yang diridhoi oleh Allah SWT.
[26] Lahir bathin adalah jiwa dan raga. Lahir
yakni bersifat Jasmaniah (fisik), Bathin bersifat Rohaniah (hati).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar