Pendidikan
Islam Sebagai Media Dalam Menjalankan Misi Al-Qur’an
I
|
slam merupakan agama penyempurna dari
agama-agama yang telah diturunkan sebelumnya. Sebagai agama penyempurna
tentunya isi dan segala kandungan yang ada dalam agama Islam itu sangatlah lengkap
dan tidak ada keraguan didalamnya. Agar dalam menjalankan Islam itu tidak
asal-asalan maka Allah subhanahu wata’ala
mengutus salah seorang hambanya yakni nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai akhlakul karimah. Kemudian
Allah juga memberikan suatu pegangan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai patokan dalam berprilaku dan
beraktifitas. Pegangan yang dimaksud disini adalah al-Qur’an. Al-Qur’an
merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya
yakni Taurat, Zabur dan Injil.
A.
Pendidikan
Islam
Pendidikan Islam adalah
pengetahuan tentang Islam yg disusun secara sistematis menurut metode tertentu.
Pendidikan Islam merupakan cara yang efektif dalam memberikan bimbingan serta
pemahaman kepada manusia tentang bagaimana Islam yang sesungguhnya, bagaimana Islam
mengatur gerak gerik manusia dalam menjalani hidup dan berinteraksi dengan
masyarkat.
Pendidikan Islam
merupakan proses bimbingan baik jasmani dan rohani berdasarkan ajaran-ajaran
agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian Muslim.
Seiring dengan
perkembangan zaman, pendidikan Islam kini harus lebih berbenah diri dalam
rangka menghasilkan generasi baru yang mempunyai kekokohan spiritual, keluhuran
akhlak, kematangan profesional dan keluasan ilmu, disamping itu juga menyiapkan
diri agar memenuhi standar kebutuhan lapangan kerja.
Ilmu pendidikan Islam
merupakan suatu ilmu terapan, yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain
terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu humanistik lainnya.
Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan berasal dari
pemikiran-pemikiran filsafat, teoretis, penelitian empiris dalam praktek
pendidikan.
Untuk mengembangkan
ilmu pendidikan Islam diperlukan landasan yang berbasis filsafat sebagai dasar
dalam menyusun paradigma bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam. Filsafat yang
akan dijadikan pengembangan tersebut haruslah filsafat yang berdasarkan Islam.
1.
Tujuan
pendidikan Islam
Secara
filosofis, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia ke arah
yang maksimal. Potensi yang diberikan oleh Allah tidak akan berkembang
sendirinya tanpa dukungan pendidikan yang memadai. Sehingga orientasi
pendidikan tidak hanya memasuki wilayah fisiologis, melainkan juga harus
merambah kawasan spiritual, psikologis serta nilai-nilai etis (akhlak). Tujuan
dapat diartikan sesuatu yang dicita-citakan dimasa yang akan datang dan ingin
diwujudkan dengan berbagai daya dan upaya. Tujuan pendidikan Islam ini biasa
dilihat dari dua macam perspektif, yaitu perspektif manusia (pribadi) dan
perspektif masyarakat (makhluk sosial). Perspektif manusia ideal digambarkan
seperti manusia kamil, manusia berkualitas, manusia unggul, manusia bertaqwa
dan sebagainya. Sedangkan dalam perspektif manusia sebagai makhluk sosial
tujuan pendidikan diformulasikan dalam bentuk citra masyarakat ideal seperti:
warga masyarakat, masyarakat madani, masyarakat utama, dan sebagainya.
Tujuan
utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam
yang jelas, utuh dan menyeluruh. Setelah mengetahui tujuan tersebut, maka
pengetahuan yang telah didapatkan itu dapat membuat seseorang itu berubah baik
itu dari segi penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan
akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca
dan mengkaji Al-Qur’an, sholat malam, puasa sunnah,
berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan
latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan.
Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya
menjadi gaya hidup sehari-hari.
Dari
pendapat berbagai tokoh. Maka bisa kita katakan bahwa tujuan pendidikan Islam
adalah membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi,
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, baik sebagai makhluk individu
maupun sebagai anggota masyarakat.
Dari
tujuan pendidikan Islam yang telah dijabarkan diatas, agar pendidikan Islam
tersebut bisa terlaksana dengan lebih efektif dan maksimal maka perlu digunakan
pendekatan-pendekatan yang terpadu, yakni seperti pendekatan melalui normatif
filosofis, pendekatan melalui analisa historis, dan pendekatan melalui analisa
ilmiah tentang realita kehidupan yang aktual. Tujuan dari pendidikan Islam
merupakan kelanjutan dari misi besar yang terkadung dalam Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
2.
Pendidikan
Islam sebagai media.
Seiring
dengan perkembangan zaman serta pengaruh pendidikan luar dan budaya asing, hal
sangat berdampak terhadap moral dan tingkah laku masyarakat khususnya bagi
masyarakat Muslim itu sendiri. Pada zaman sekarang ajaran Islam sudah mulai
luntur dan jauh dari masyarakat, hal itu disebabkan karena kurangnya pembinaan
keagamaan yang didapatkan oleh kelompok masyarakat. Yang dapat terjangkau oleh
mereka hanyalah pendidikan umum yang tidak didasari oleh Al-Qur’an dan Hadits,
olehnya banyak masyarakat yang lebih mengenal tentang pendidikan umum ketimbang
memahami bagaimana pendidikan yang bercirikan Islam itu sendiri.
Oleh
karena itu, agar pemahaman agama yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Hadits
sampai ditengah-tengah masyarakat, maka disinilah pentingnya pendidikan yang
bercirikan Islam sebagai media dan penyambung dari ajaran Al-Qur’an dan Hadits
yang sebenarnya. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam memahami
pendidikan Islam itu sendiri yakni:
“Bahwa sekalipun
terdapat kata Islam dalam pendidikan Islam, namun ilmu pendidikan Islam
bukanlah Al-Qur’an atau setara dengan Al-qur’an. Bagaimanapun hebatnya, ilmu
pendidikan Islam adalah sebagai sebuah hasil ijtihad yang tidak luput dari
kesalahan. Namun demikian, ilmu pendidikan Islam bukan pula ilmu yang liberal
atau bebas nilai. Ilmu pendidikan Islam adalah hasil ijtihad yang dibimbing
oleh ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bimbingan
tersebut antara lain terlihat pada adanya nilai-nilai ajaran Al-Qur’an
sebagaimana tersebut diatas yang menjadi prinsip pengembangan ilmu pendidikan Islam
tersebut, dan sekaligus menjadi karakternya”.
Dari
uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam merupakan media yang
tepat dalam merealisasikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits
agar mudah diterima dan dipahami oleh golongan masyarakat. Dengan menggunakan
kurikulum yang ada diharapkan pendidikan karakter yang diajarkan dalam Islam
dapat dengan mudah masuk di masyarakat agar tujuan dan cita-cita dari Al-Qur’an
itu dapat dengan diketahui dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
mereka.
3.
Cara
pelaksanaan pendidikan Islam
Dalam
proses pelaksanaan pendidikan Islam sebagai media agar tercapainya misi Al-Qur’an
itu sendiri, maka ada beberapa fokus tahapan dalam melaksanakan pendidikan Islam
dianataranya adalah:
a. Kegiatan
tilawah yakni membacakan ayat-ayat
Allah dengan baik dan benar.
b. Tazkiyah
yakni mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan melenceng
dari ajaran Al-Qur’an.
c. Ta’limul
qur’an wa sunnah yakni
pengajaran Al-Qur’an dan As-sunnah.
Dari
kegiatan diatas, maka sangat diharapkan proses pelaksanaan dan penerapan dari
ajaran Al-Qur’an itu sendiri dapat diaplikasikan didalam lingkungan masyarakat
terutama dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pendidikan
Islam ini lebih dipusatkan pada 2 hal yakni bagaimana pemahaman seseorang
tentang Islam, kemudian setelah memahami Islam tersebut lalu melaksanakannya
dalam aktifitasnya dan selalu berpegang teguh pada agama Allah yakni dengan
mengikuti seluruh isi dari Al-Qur’anul karim, sebagaimana firman Allah dalam surah Ali-imran 3:103 :
(#qßJÅÁtGôã$#ur
È@ö7pt¿2
«!$#
$YèÏJy_
wur
(#qè%§xÿs?
4 ......
dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai,... (Q.S. Al-Imran : 103)
Dari
ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa kebenaran itu hanya datang dari Allah subhanahu wata’ala, yang disampaikan
melalui ayat-ayat-Nya. Jika seseorang ingin mendapat keselamatan dan
kebahagiaan dunia dan akhirat maka haruslah senantiasa dia mengikuti dan
mengamalkan isi dan kandungan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
B.
Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah
perkataan Allah subhanahu wata’ala yang
diturunkan melalui perantara malaikat jibril yang diberikan langsung kepada
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam sebagai pedoman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia,
sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah 185:
ãöky
tb$ÒtBu
üÏ%©!$#
tAÌRé&
ÏmÏù
ãb#uäöà)ø9$#
Wèd
Ĩ$¨Y=Ïj9
;M»oYÉit/ur
z`ÏiB
3yßgø9$#
Èb$s%öàÿø9$#ur
4 ...
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang batil). .... (Q.S. Al-Baqarah: 185)
Dari ayat tersebut
diatas Allah subhanahu wata’ala menerangkan
kepada kita bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman bagi seluruh manusia
baik yang meyakini bahwa Allah sebagai tuhannya (Islam) maupun orang yang
berketuhanan lain (non-Islam). Allah sengaja menjadikan Al-Qur’an itu sebagai
petunjuk bagi seluruh manusia dalam memecahkan misteri atau pengetahuan yang
berada di alam semesta ini agar manusia itu bisa mengunakan akal sehatnya dan
memikirkan bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini ada yang menciptakan yakni
Allah subhanahu wata’ala yang dapat
menghidupkan dan mematikan makhluk ciptaannya. Namun sangat disayangkan dari
pengetahuan yang telah mereka miliki tidak menjadikan mereka beriman kepada
Allah subhanahu wata’ala. Hati mereka
telah dikunci sebagai akibat dari tidak takwa mereka kepada Allah subhanahu wata’ala.
1.
Misi
Al-Qur’an.
Pendidikan
yang diajarkan Allah subhanahu wata’ala
melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan
agar dengan tarbiyah akan membentuk
masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja. Al-Qur’an merupakan dasar aktifitas dan pergaulan bagi
seluruh umat yang mengaku beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasulnya. Barang siapa yang tidak mengakui
keberadaan Al-Qur’an maka bisa kita katakan orang tersebut termasuk golongan
orang yang sesat.
Jika
kita membaca tentang sejarah turunnya Al-Qur’an, maka bisa kita ambil tiga
tujuan pokok Al-Qur’an, yaitu :
a. Petunjuk
akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam
keimanan akan keesaan tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari
pembalasan
b. Petunjuk
mengenai akhlak yng murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagaaman dan
susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual dan
kolektif.
c. Petunjuk
mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang
harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan sesamanya. Atau
dengan kata lain yang lebih singkat, “Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh
manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
Dalam
Al-Qur’an Allah subhanahu wata’ala
telah menjelaskan segala hal yang terkait dengan manusia sejak manusia itu
masih dalam proses kelahiran hingga mereka meninggalkan dunia ini. Allah
menurunkan Al-Qur’an agar manusia dapat membedakan yang mana yang baik dan
diperbolehkan oleh agama dan mana yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala. Dalam hidup ini Allah memberikan dua jalan bagi
manusia apakah mereka mau beriman dan mengikuti Allah atau pergi meninggalkan
Allah dan mengikuti ajakan dan godaan setan. Jika mereka ingin selalu mendapat
keselamatan dari Allah subhanahu wata’ala
maka hendaklah mereka meyakini dan mengikuti seluruh isi dan kandungan
Al-Qur’an itu sendiri, namun begitu pula sebaliknya jika mereka hanya mengikuti
hawa nafsunya dan menjauhkan diri dari Al-Qur’an maka mereka termasuk
orang-orang yang merugi.
y7Ï9ºs
Ü=»tGÅ6ø9$#
w
|=÷u
¡ ÏmÏù
¡ Wèd
z`É)FßJù=Ïj9
ÇËÈ tûïÏ%©!$#
tbqãZÏB÷sã
Í=øtóø9$$Î/
tbqãKÉ)ãur
no4qn=¢Á9$#
$®ÿÊEur
öNßg»uZø%yu
tbqà)ÏÿZã
ÇÌÈ tûïÏ%©!$#ur
tbqãZÏB÷sã
!$oÿÏ3
tAÌRé&
y7øs9Î)
!$tBur
tAÌRé&
`ÏB
y7Î=ö7s%
ÍotÅzFy$$Î/ur
ö/ãf
tbqãZÏ%qã
ÇÍÈ y7Í´¯»s9'ré&
4n?tã
Wèd
`ÏiB
öNÎgÎn/§
( y7Í´¯»s9'ré&ur
ãNèd
cqßsÎ=øÿßJø9$#
ÇÎÈ ¨bÎ)
úïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
íä!#uqy
óOÎgøn=tæ
öNßgs?öxRr&uä
÷Pr&
öNs9
öNèdöÉZè?
w
tbqãZÏB÷sã
ÇÏÈ
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, 3. (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang
Kami anugerahkan kepada mereka. 4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al
Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5. mereka Itulah
yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung. 6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
(Q.S. Al-Baqarah: 2-6)
Misi
utama dari Al-Qur’an itu sendiri adalah menjadi petunjuk bagi umat manusia
secara agar mereka bisa membaca tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wata’ala, dan menjadi petunjuk
menuju kepada keselamatan dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman.
Selain
dari misi utama diatas, Al-Qur’an juga bertujuan untuk menjadikan manusia
sebagai makhluk yang senantiasa bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala, selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang
diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya. Jika seorang hamba
dapat melaksanakan kedua hal diatas, maka Allah subhanahu wata’ala menjaminkan keselamatan baginya dan sebagai
hadiah dari Allah bagi mereka yakni surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka
bertakwa.
2.
Penerapan
misi Al-Qur’an
Setalah
kita mengetahui bagaimana misi Al-Qur’an diatas, maka kita sebagai manusia yang
sadar, dan berakal sehat hendaklah mengaplikasikan seluruh ajaran dan perintah
yang telah dijelaskan didalam kitabullah tersebut. Bagi segenap orang yang
telah lama bernaung dibawah pendidikan yang bercirikan Islam seperti Madrasah,
Pesantren dan lain sebagainya tentunya telah mengetahui dengan pasti bagaimana
pelaksanaan alias penerapan Al-Qur’an yang sebenarnya dan sesuai dengan contoh
yang telah diberikan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Namun yang jadi pertanyaan kembali bagaimana dengan
masyarakat awam yang belum terlalu mengetahui cara pelaksanaan dan penerapan
dari misi Al-Qur’an yang sebenarnya? Terutama untuk menerapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Oleh
karena itu, peranan dan fungsi dari pendidikan Islam ini sangatlah dibutuhkan
sebagai media penyalur dan pembimbing masyarakat agar pemahaman tentang ajaran Islam
yang terkandung didalam Al-Qur’an dan As-sunnah sepenuhnya dapat terlaksana
dengan baik sehingga menghasilkan hamba-hamba yang beriman, bertakwa dan
beramal saleh serta menjadi generasi Islam yang dapat diandalkan oleh agama.
Dalam hal penerapan misi Al-Qur’an kita dituntut untuk selalu berusaha tidak
melenceng dari ajaran Islam, dan selalu berusaha menjalankan dan melaksanakan
segala aturan yang Allah telah tetapkan kepada kita agar supaya amalan ibadah
serta aktifitas kita mendapat ridho dan rahmatnya.
Al-Qur’an
adalah rahmatan lil’alamin, maksudnya adalah bahwa Al-Qur’an merupakan rahmat yang
diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala
untuk seluruh umat manusia sebagai tanda kebesaran dan kasih sayang Allah
kepada seluruh makhluk yang telah diciptakannya. Ketekunan beribadah dan selalu
mengingat Allah dalam keadaan apapun baik dalam kondisi senang ataupun susah
merupakan salah satu keharusan yang wajib dilakukan oleh setiap manusia yang
telah mengakui bahwa Allah adalah tuhannya dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Dalam
perkara ibadah sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, yang
tekankan kepada kita pertama melaksanakan ibadah tersebut. Yang terpenting
adalah kita gugurkan dulu kewajiban ibadah tersebut agar kita tidak dibebankan
dosa, perkara diterimanya ibadah kita itu hanyalah kehendak Allah subhanahu wata’ala. Kita hanya
melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berharap ibadah kita itu diterima oleh
Allah dan menjadi pahala buat kita.
Memang
dalam perkara menerapkan ini yang menjadi beban bagi segenap masyarakat yang
belum mengetahui hakikat dan makna dari pelaksanaan ibadah yang mereka
kerjakan, sehingga mereka menganggap hal ini hanya sesuatu yang biasa. Jika
mereka kerjakan hal seperti itu, mereka tidak mendapatkan manfaat dan pahala
sedikitpun dari apa yang mereka perbuat. Maka dari itu, perlu kita mengetahui
pentingnya hakikat dan makna pelaksanaan ibadah itu, agar ibadah yang kita
kerjakan dapat diterima oleh Allah.
Analisis Artikel:
Dari penjelasan
artikel diatas mengenai pendidikan Islam sebagai media dalam menjalankan misi
Al-Qur’an, dari berbagai pembahasan yang dijelaskan ada beberapa yang saya
setujui, diantaranya:
Agama Islam adalah
agama yang sempurna, yang tidak ada kecacatan dan keraguan didalamnya, karena
pernyataan tersebut langsung disampaikan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an. Jadi, selaku
umat Islam yang baik, hendaknya kita menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
kita, karena semuanya secara lengkap terdapat dalam Al-Qur’an.
Selain kepada
Al-Qur’an, Allah juga memberikan isyarat kepada kita agar kita senantiasa
mengikuti nabi-Nya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam dalam segala perbuatan dan aktifitas kita sehari-hari,
karena seperti yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an (Q.S. Al-Ahzab: 21) bahwa
sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu contoh teladan yang baik bagi
kita semua selaku umatnya.
Pendidikan Islam
dizaman sekarang ini memang sangat diperlukan bagi setiap Muslim agar
senantiasa dapat memperkokoh keimanan, mengantarkan umat Islam kepada jalan
Islam yang sesungguhnya menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits, membentuk kepribadian
Muslim yang sesuai dengan syari’at Islam, dan menjadi sosok yang berguna bagi
agama, bangsa dan Negara.
Tujuan pendidikan
Islam juga merupakan landasan pokok yang harus tetap kita jaga, karena dengan
kita mempelajari pendidikan Islam, maka kita akan menemukan hakikat dari agama
Islam itu sendiri secara utuh dan menyeluruh serta sebagai benteng diri dari
segala macam persoalan hidup yang kita hadapi, karena jika bukan kita yang
mempelajari pentingnya pendidikan Islam, maka siapa lagi yang akan melakukan
itu.
Memang tidak dapat
dipungkiri, bahwa masa sekarang ini umat Islam telah berada pada masa yang
cukup mengkhawatirkan, banyak fitnah yang timbul untuk menghancurkan persatuan
umat Islam, banyak Muslim yang tidak mempunyai akhlak moral yang baik, banyak
umat Islam yang jauh dari Al-Qur’an dan Hadits, serta mereka menganggap bahwa
pendidikan umum dirasa mempunyai kepentingan yang lebih daripada kepentingan
itu sendiri. Dalam menyingkapi berbagai persoalan diatas, maka banyak cara yang
dapat dilakukan, salah satunya seperti pada artikel diatas ialah dengan menjadikan
pendidikan Islam sebagi media dalam merealisasikan ajaran Al-Qur’an dan
Al-Hadits. Agar kita bisa tersadarkan akan pentingnya kedua hal tersebut
sebagai pedoman hidup kita sehari-hari. Caranya ialah dengan melakukan
pengajaran secara rutin dan intensif mengenai Al-Qur’an dan Al-Hadits serta
bisa menerapkannya dengan cara berprilaku terpuji
Dan sebagai
penutup, maka sekali lagi perlu adanya suatu pembelajaran yang khusus agar umat
Islam dizaman sekarang bisa tersadarkan untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits
sebagai satu-satunya pedoman hidup terbaik. Karena dalam Al-Qur’an sudah
terdapat berbagai aspek bidang kehidupan, dimulai dari beribadah, berperilaku,
bersosialisasi, berkeluarga, hingga berdagang (muamalah). Dan kita juga perlu mencontoh dan mengikuti setiap
perkataan, perbuatan dan ketetapan dari Nabi kita semua, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena dia
adalah sosok teladan yang diutus Allah kepada kita, yang dapat mengarahkan kita
kepada makna hidup yang sebenarnya dan untuk memperoleh rahmat dari Allah.
Maka dari itu,
satu-satunya pembelajaran yang sesuai dengan semua itu hanyalah Pendidikan
Islam, karena dengan kita mempelajari pendidikan Islam dengan sungguh-sungguh,
maka kita akan kembali diarahkan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai pedoman
hidup yang terbaik.
Memang terkadang
ditemukan berbagai hambatan dalam mempelajari pendidikan Islam, terutama bagi
orang awam dan bagi orang yang menganggap pendidikan Islam itu tidak penting.
Maka dari itu, perlu adanya strategi khusus dalam mengajarkan pendidikan Islam
kepada berbagai macam tipe orang, seperti kepada orang awam, kepada anak kecil,
kepada orang tua dan lain-lain. Agar inti dan hakikat dari Agama Islam itu
benar-benar tersampaikan dan bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari
melalui Pendidikan Islam itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar